25 radar bogor

Polri Jawab Keberadaan Ponsel dan Baju Berlumuran Darah Brigadir J

Kepala Divisi Humas Pol Irjen Pol Dedi Prasetyo. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)

RADAR BOGORKadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membeberkan keberadaan ponsel dan baju berlumuran darah yang dipakai terakhir kali oleh Brigadir J atau Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat.

Irjen Dedi Prasetyo buka suara soal misteri keberadaan pakaian berlumuran darah dan ponsel milik Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat atau Brigadir Joshua. “Sudah ada di Labfor Polri,” kata Irjen Dedi melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (3/8).

Namun Jenderal bintang dua itu tidak menjawab secara pasti saat disinggung perihal pernyataan pengacara keluarga Brigadir Joshua, Kamaruddin Simanjuntak.

Baca juga: Ini Profil Bharada E, Tersangka Pembunuhan Brigadir J

Kamaruddin sebelumnya menyebut penyidik tidak berani menjawab saat ditanya keberadaan ponsel dan pakaian Brigadir Joshua.

Menurut Kamaruddin, dia justru disarankan penyidik untuk bersurat kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dan Dirpidum Mabes Polri. Namun, Dedi yang mantan Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan barang-barang itu akan dibuka kepada publik.

Baca juga: 25 Polisi Terseret Kasus Brigadir J, Jenderal Bintang 1 sampai Tamtama

“Nanti, kan, dibuka di persidangan pengadilan negeri,” ujar Irjen Dedi Prasetyo seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group).

Diketahui, Brigadir J sebelumnya tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo. Sementara itu, Komnas HAM ternyata menunda pemeriksaan tim siber dan balisitik Puslabfor Polri terkait tewasnya Brigadir Joshua.

Jadwal pemeriksaan tersebut sebelumnya dijadwalkan hari ini, Rabu (3/8). Pemeriksaan tim siber dan balisitik itu untuk mengumpulkan data-data terkait tewasnya Brigadir Joshua akibat baku tembak itu.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, penundaan tersebut dilakukan usai melakukan koordinasi dengan Polri. Ia menyebutkan pihak Puslabfor Polri meminta agar proses pemeriksaan dijadwalkan ulang pada Jumat 5 Agustus 2022.

“Harusnya hari ini tapi kemudian tim siber minta diundur ke Jumat, karena belum selesai bahan-bahan mereka ya kita tunggu Jumat,” katanya kepada wartawan di Kantor Komnas HAM. (*)