25 radar bogor

Rieke Desak Pemerintah Realisasikan Industri Nasional Kantong Darah

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, melakukan kunjungan kerja ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi, pada Senin (182022).

BEKASI-RADAR BOGOR, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar VII Kabupaten Bekasi, Rieke Diah Pitaloka, melakukan kunjungan kerja (Kungker) ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi, pada Senin (1/8/2022), Jl. Teuku Umar, Kecamatan Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

Rieke mengatakan, dirinya sangat mendukung Pemerintah, untuk segera merealisasikan industri nasional terkait kantong darah. Pasalnya, hingga saat ini Indonesia masih saja mengimpor kantong darah.

“Saat ini kita masih impor kantong darah, hal ini pada kondisi tertentu, misalnya pada saat terjadi sesuatu pada negara eksportir, seperti bencana, dapat berimbas pada resiko ketersedian darah untuk kebutuhan medis di tanah air” ujar Rieke

Baca Juga: BPK Temukan Kelebihan Pembayaran di Tiga Proyek, Pemkot Diminta Lakukan Ini

Mantan artis komedi itu juga menuturkan, Indonesia sangat mungkin untuk melakukan industri kantong darah. Karena itu dirinya mendukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang salah satu prioritas risetnya adalah bidang kesehatan untuk mengkaji secara mendalam terkait teknologi dan inovasi untuk pembangunan industri nasional kantong darah dan fraksionasi plasma darah.

Bahkan, Rieke juga menyatakan, pihaknya mendukung penuh agar BUMN farmasi memulai industri kantong darah dengan melibatkan Palang Merah Indonesia. Karena persoalan darah adalah persoalan kemanusiaan, sehingga darah tidak boleh diperjualbelikan.

Baca JugaMantan Bupati Bogor Rachmat Yasin Bebas Bersyarat Hari Ini, Tetap Wajib Lapor

“Namun akibat kantong darah masih impor dari luar negeri, maka darah bagi kebutuhan medis di Indonesia tergolong mahal. Info dari PMI Kabupaten Bekasi, satu kantong darah kurang lebih harganya dikisaran 100 ribu rupiah,” ungkapnya

Rieke merencanakan isu industri kantong darah dan fraksionasi plasma darah akan ia konsultasikan ke Kementerian BUMN sebagai mitra Komisi VI DPR RI. (jpg)

Editor: Yosep/Khonsa-KKL