25 radar bogor

Lima Fakta (Baru) Jurnalistik Brigadir J

RADAR BOGOR, ADA berapa fakta terbaru dari hasil ekshumasi atau autopsi ulang jenazah
Brigadir Nofrian syah Yosua Hutabarat
atau Brigadir J?

Apakah fakta-fakta itu membuka bungkusan besar atau menun jukkan kembali apa-apa yang sudah ramai disebut?

Autopsi ulang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar Muaro Jambi itu hari Rabu. Mulai pukul 09:00 WIB.

Pukul 13:00 di kabarkan sudah selesai, tetapi peti jenazah baru keluar dari ruang autopsi pukul 15:10.

Jika dihitung dari mulai jenazah masuk ruang autopsi, maka penelitian para ahli forensik berbagai lembaga itu memakan waktu empat jam.

Tetapi ada kabar dari ruang autopsi bahwa ekshumasi sesungguhnya baru dimulai pukul 10:00. Pukul 09:00 sampai dengan pukul 10:00 adalah pembersihan jenazah dari terlalu banyaknya kadar formalin. Berarti hanya tiga jam.

Saya adalah satu dari banyak wartawan yang menunggu hasil autopsi itu.

Tetapi Dokter Forensik Ade Firmansyah belum mau mengungkap hasil sesungguhnya.

“Sampel-sampel yang dikumpulkan akan diperiksa lagi di laboratorium secara mikroskopis,” ketua tim forensik autopsi ulang itu mengatakan ketika memberikan keterangan pers di RSUD Sungai Bahar, Rabu sore.

Johnson Panjaitan, anggota tim kuasa hukum keluarga Brigadir J, mengatakan bahwa auotopsi ulang membuka semua kebenaran.

“Mari kita berdoa agar apa yang kita lakukan sekarang membongkar semua kebenaran. Dan Tuhan berperan..” katanya kepada wartawan di depan ruang otopsi RSUD Sungai Bahar, Rabu sore.

Johnson memang berada di ruang autopsi bersama pengacara lain dan keluarga dekat Brigadir J. Juga ada dari Komnas HAM
dan Kompolnas.

Apa yang dikatakan Johnson itu bisa disebut sebagai fakta jurnalistik bahwa ada bungkusan yang terbuka dalam ruang autopsi ulang.

Fakta jurnalistik kedua, jenazah Brigadir J yang sudah diautopsi ulang itu dipakaikan
baju dinas Polri. Fakta ini diungkap Johnson kepada wartawan.

Fakta jurnalistik ketiga, peti jenazah dibungkus bendera merah-putih. Lalu peti itu diusung kurang-lebih delapan anggota polisi dari Samapta Polres Muaro Jambi.

Fakta jurnalistik keempat, penyerahan jenazah dari ke luarga ke kepolisian di lakukan dalam upacara resmi kedinasan.

Fakta jurnalistik kelima, ada empat pucuk senjata yang dibawa ke kuburan. Kemungkinan akan digunakan untuk tembakan salvo ketika penguburan jenazah Brigadir J.

Tembakan salvo tujuh kali ke udara biasanya sebagai penghormatan secara militer kepada jenazah yang akan dikuburkan. Kalau kepada Brigadir J, lebih tepat sebagai penghormatan kedinasan.

Perlakuan kepada jenazah Brigadir J. Rabu sore kemarin boleh jadi mencerminkan bahwa dia gugur sebagai polisi yang baik. Bukan tewas dalam baku-tembak akibat pelecehan istri komandan.(**)