25 radar bogor

Selain Fashion Show, Kini SCBD jadi Ajang Seniman Unjuk Gigi

Pengunjung kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat semakin hari semakin padat. Kini, kegiatan di tempat tersebut tidak hanya terbatas dengan Citayam Fashion Week (CFW). Berbagai pertunjukan bercampur tak terkecuali seni tari dan musik. (Royyan/jpg)
Pengunjung kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat semakin hari semakin padat. Kini, kegiatan di tempat tersebut tidak hanya terbatas dengan Citayam Fashion Week (CFW). Berbagai pertunjukan bercampur tak terkecuali seni tari dan musik. (Royyan/jpg)

RADAR BOGOR, Pengunjung kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat semakin hari semakin padat. Kegiatan di SCBD kini tidak hanya terbatas dengan Citayam Fashion Week saja. Berbagai pertunjukan, tak terkecuali seni tari dan musik juga bisa kita saksikan.

Baca JugaCitayam Fashion Week Didaftarkan ke DJKI, Kemenkumham Benarkan Hal Tersebut

Imas, seorang guru tari Betawi dan Nusantara bersama murid-muridnya melakukan pertunjukan tari Betawi di trotoar kawasan Dukuh Atas, Selasa (26/7) malam. Pertunjukan tersebut membuat puluhan orang tertarik untuk menyaksikan dan ikut menari di atas trotoar.

“Ini kali kedua ke sini. Kemarin yang pertama baru lihat trennya dulu, baru maping dan ternyata kenapa nggak kita pakai kostum tradisi Betawi coba juga ikut tren ini,” ujar Imas.

Kostum yang dipakai Imas dan murid-muridnya saat itu adalah kostum berbasis tradisi Betawi. Namun, Imas mengaku telah mengkreasikannya dengan hiasan-hiasan lain, seperti bunga-bungaan dan corak batik agar lebih menarik dan kekinian.

“Kita kan mengikuti tren zaman juga. Tidak harus Betawi itu norak. Betawi jugan kan elegan, warna-warnanya kita padu-padankan,” jelasnya.

Daya tarik kawasan Dukuh Atas kini memang tak hanya kegiatan Citayam Fashion Week CFW. Dengan merebaknya berbagai pihak yang ikut terlibat di kawasan tersebut, semakin banyak juga kegiatan dan peragaan seni yang dipertontonkan.

Hal itu membuat pengunjung mempunyai banyak alasan untuk tetap berlama-lama di kawasan Dukuh Atas. Ada yang hanya nongkrong-nongkrong, ada yang ikut CFW, dan ada juga yang ikut menonton pertunjukan seni jalanan secara gratis.

Pengajar tari di Nusa Budaya itu mengaku tak meminta uang kepada pengunjung dari pertunjukan yang ditampilkan murid-muridnya di trotoar kawasan Dukuh Atas. Ia mengaku hanya ingin ikut meramaikan kawasan yang sedang viral tersebut.

“Cuma pengin ikut tren sekalian promosi. Ini semua modalnya juga kita keluarin sendiri,” imbuhnya.

Imas mengaku sangat senang dengan kesenian yang tumbuh subur di kawasan Dukuh Atas.

“Jadi jangan cuma fashion show, bisa jadi orang lagi melukis ikutan juga. Di sini kan bebas,” katanya.

Oleh karena itu, Imas berharap pemerintah mau memfasilitasi agar kesenian di kawasan Dukuh Atas dan di tempat-tempat lain dapat terakomodir dengan baik.

Baca JugaTuai Kritikan Pedas, Baim Wong-Paula ‘Lepas’ Citayam Fashion Week

“Dari kacamata kami sebagai seniman kegiatan ini positif banget. Tapi kan untuk warga sini kita nggak tahu, soalnya sekarang aja udah crowded banget. Mungkin harus lebih diatur lagi biar tertib aja gitu,” pungkasnya. (jpg)

Editor : Yosep/Nadila-KKL