25 radar bogor

BNPB : Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat pada Juli-September

Bencana Hidrometeorologi
Ilustrasi Bencana Hidrometeorologi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut potensi bencana hidrometeorologi basah dan Hidrometeorologi kering meningkat pada Juli hingga September.

”Potensi bencana makin meningkat pada periode Juli, Agustus, dan mungkin awal September. Kita akan ada pergeseran, di mana pada waktu yang bersamaan kita mengalami baik itu hidrometeorologi basah, banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Sekaligus juga hidrometeorologi kering, kebakaran hutan dan kekeringan,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari seperti dilansir dari Antara di Jakarta.

Baca JugaPelaku Pembunuhan 2 Gadis di Sumsel Telah Menyerahkan Diri

Potensi tersebut, kata Abdul, sudah mulai terlihat dari data BNPB pada 18–24 Juli. Pada minggu sebelumnya, frekuensi banjir masih lebih besar daripada kebakaran hutan dan kekeringan. Pada minggu ini mulai bergeser dengan frekuensi kejadian kebakaran hutan lebih sering daripada banjir.

”Masyarakat diminta tetap siaga dan waspada di daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan, juga pada daerah-daerah yang rawan banjir. BNPB secara frekuentatif atau secara berkala mengirimkan pesan-pesan kesiapsiagaan peringatan dini dan upaya-upaya mitigasi yang harus dilakukan kepada pemerintah daerah,” ujar Abdul Muhari.

Namun Abdul mengatakan, hal yang paling penting sebenarnya adalah kesiapsiagaan masyarakat. Misalnya masyarakat di sepanjang aliran sungai atau masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah yang dekat dengan tebing dengan kecuraman yang tinggi.

Abdul menjelaskan, jika terjadi hujan lebih dari satu jam dan jarak pandang antar rumah tetangga tidak terlihat, dipastikan hujan berintensitas tinggi. Warga diminta inisiatif mengevakuasi diri ke tempat lebih aman. Sebab, daerah hulu debit airnya sudah sangat banyak.

Baca Juga :Funday Luwak White Koffie, Ikut Senam Bogor Belari Bisa Dapat Umrah dan Motor

”Karena pastinya di daerah hulu sana debit air sudah sangat banyak. Artinya sangat berpotensi di daerah aliran sungai ini debitnya bertambah, kemudian meluap atau daerah-daerah kemiringan, mungkin ada saturasi air yang berpotensi menyebabkan longsor. Inisiatif masyarakat ini yang perlu kita bangun terus,” terang Abdul BNPB. (jpg)

Editor : Yosep/Nadila-KKL