25 radar bogor

Hari ini Komnas HAM Mintai Keterangan Tim Forensik yang Otopsi Jasa Brigadir J

Komnas HAM ungkap hasil rekaman CCTV kasus Brigadir J
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam ungkap hasil rekaman CCTV kasus Brigadir J

RADAR BOGOR – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melakukan permintaan keterangan kepada tim forensik yang melakukan otopsi terhadap jasad Brigadir Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J. Komnas HAM akan mengonfirmasi sejumlah hal terkait proses dan hasil otopsi Brigadir J.

“Iya meminta keterangan dokter kesehatan yang melakukan otopsi,” kata Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam dikonfirmasi, Senin (25/7).

Meski demikian, Anam tidak menjelaskan secara rinci terkait materi yang akan didalami kepada tim forensik. “Semua info terkait jenazah dan prosedur otopsi,” ujar Anam.

Baca juga: Fakta Baru Tewasnya Brigadir J, Kuasa Hukum Sebut Korban Dapat Ancaman Pembunuhan

Anam sebelumnya mengaku telah memiliki catatan signifikan, terkait sejumlah luka yang terdapat pada tubuh Brigadir J. Komnas HAM akan mendalami ini kepada tim ahli.

“Tim telah memiliki catatan signifikan yang menunjukkan luka ini akibat apa, karakternya apa, kapan terjadi dan kira-kira luka itu akibat apa,” ucap Anam, Jumat (22/7).

Catatan terkait luka di tubuh Brigadir J tersebut, didapatkan Komnas HAM setelah melakukan pendalaman bersama dengan para ahli pada Kamis (21/7). Dalam proses pendalaman bersama ahli tersebut, Komnas HAM menggunakan semua bahan yang didapatkan termasuk foto dan video yang diperoleh dari pihak keluarga Brigadir J.

Menurut Anam, pendalaman dan diskusi dengan para ahli memakan waktu yang cukup panjang. Sebab, perlu memahami dan mendalami secara detail tentang penyebab luka, apakah karena senjata api atau luka sayatan dan lain sebagainya.

Catatan penting yang diperoleh oleh Komnas HAM, akan digunakan sebagai salah satu bahan saat bertemu dengan dokter forensik yang melakukan otopsi terhadap Brigadir J.

Kendati telah mengantongi catatan signifikan terkait luka pada tubuh Brigadir J, Komnas HAM belum bisa memberikan kesimpulan.

“Dalam konteks HAM dan kerja tim, kami belum bisa menyimpulkan karena prosesnya sedang berlangsung dan tahapannya belum lengkap,” tegas Anam.

Sebelumnya, baku tembak antara sesama anggota polisi terjadi di rumah dinas Perwira Tinggi (Pati) Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Peristiwa ini melibatkan Brigadir J dan Barada E. Keduanya dikabarkan adalah ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

“Benar telah terjadi pada hari Jumat, 8 juli 2022, kurang lebih jam 17.00 atau jam 5 sore,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/7) lalu.

Berdasarkan keterangan polisi, peristiwa itu bermula saat Brigadir Nopryansah Josua memasuki area rumah dinas pejabat Polri. Dia kemudian ditegur oleh Barada E.

“Saat itu yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata, kemudian melakukan penembakan, dan Barada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J,” imbuhnya. (jpg)

Editor: Yosep/Zulfa-KKL