25 radar bogor

Disdik Bakal Merger Dua Sekolah SD

Hanafi soal antisipasi hepatitis misterius
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi menjelaskan soal antisipasi hepatitis misterius.

BOGOR-RADAR BOGOR, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor berencana  melakukan merger dua SD yang ada di wilayahnya menjadi SMP.

Hal itu dilakukan menyusul ketersediaan jumlah SMP Negeri  di Kota Bogor yang masih kurang.

Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi mengatakan, jumlah SMP saat ini masih jauh dari ideal,  belum mampu mengakomodir semua pelajar masuk ke SMP Negeri.

Baca juga: Tentara Pelajar Kembali Makan Korban, Pengendara Motor Diseruduk Mobil Hingga Terjepit

Menurutnya, meski sistem zonasi sudah diberlakukan sejak 2017, tetap saja Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor belum bisa memuaskan semua pihak.

Dalam hal ini memastikan semua siswa lulusan SD dapat masuk ke SMP Negeri. Karena, animo masyarakat yang sangat tinggi masuk ke SMP Negeri, tidak dibarengi dengan daya tampung gedung sekolah yang memadai.

Untuk itu, pihaknya berencana melakukan merger beberapa SD menjadi SMP.

“Saya sedang melakukan pengkajian, apakah memungkinkan adanya merger SD yang luas tanahnya besar untuk jadi SMP,” kata Hanafi, baru-baru ini.

Jika memungkinkan dan rasional untuk merger, lanjut Hanafi, baru akan dilaporkan ke Kementerian.

Baca juga: Tambah Kapasitas Air, Perumda Tirta Pakuan Bangun SPAM Tahap Dua 

“Karena kan ada konsekuensinya (melakukan merger), seperti kaitan dana Bos dan sebagainya,” ucapnya.

Disinggung apakah sudah ada bayangan SD yang akan dilakukan merger menjadi SMP, Hanafi menuturkan, bahwa kekurangan jumlah SMP Negeri saat ini di Kota Bogor berada di wilayah Kecamatan Timur dan Utara.

Untuk itu, pihaknya berencana melakukan merger SDN Duta Pakuan yang berlokasi di Kelurahan Baranangsiang dan SDN Cimahpar 3 yang berlokasi di Kelurahan Cimahpar. Dengan alasan luasan lahan kedua sekolah itu cukup memadai.

“Kedua itu yang rencananya akan kita jadikan SMP. Paling tidak, warga Tanah Baru, Cimahpar bisa terfasilitasi.  Selama ini hanya ke SMPN 15 dan 20,” ucap Hanafi.

Sedangkan, untuk di Bogor Timur selama ini hanya mengandalkan SMPN 18, yang lokasinya terbilang cukup jauh. Sehingga ada beberapa potensi yang memungkinkan untuk dijadikan SMP Negeri.

Baca juga: Tambah Kapasitas Air, Perumda Tirta Pakuan Bangun SPAM Tahap Dua 

Selain itu, dijelaskan Hanafi, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Bappeda Kota Bogor untuk menambah atau membangun baru jumlah SMP Negeri di Kota Bogor.

Karena, jumlah ideal SMP Negeri di Kota Bogor berdasarkan hitungannya, paling tidak rasionya berjumlah 30 sekolahan. Sementara, untuk saat ini baru ada 20 SMP Negeri.

“30 sekolah menurut saya bisa ideal, kan jumlah penduduk lama kelamaan terus bertambah. Dulu 20 SMP cukup, sekarang tidak dengan jumlah penduduk yang bertambah, usia sekolah juga bertambah,” bebernya. (ded)

Editor: Rany