25 radar bogor

Gawat, Kasus Covid-19 Subvarian Omicron di Indonesia Naik 6 Kali Lipat

Ilustrasi kasus Covid-19
Ilustrasi kasus Covid-19

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kasus Covid-19 mencapai rekor selama gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Rata-rata kenaikannya mencapai 3 ribuan kasus per hari.

Baca Juga : Mobilitas Warga Kian Tinggi, Jumlah Kasus Covid-19 Kota Bogor Naik 800 Persen

Kenaikan ini mencatatkan angka tertinggi dari sebelumnya yang bertahan di kisaran 2 ribu kasus per hari. Data Satgas Covid-19 menyebutkan kasus Covid-19 naik 6 kali lipat.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito meminta masyarakat, termasuk pemerintah hingga ke daerah, segera mengantisipasi perkembangan Kasus Covid-19. Karena, kenaikan kasus positif dapat berdampak pada naiknya kasus aktif hingga positivity rate.

“Adanya kenaikan kasus positif dan kasus aktif ini perlu kita waspadai segera. Karena, artinya tingkat penularan di tengah masyarakat mulai meningkat. Dan di tengah masyarakat kembali beraktivitas, setiap individu harus ikut bertanggung jawab mencegah penularan,” tegas Prof Wiku secara virtual.

“Dalam kenaikan kasus positif saat ini, peningkatannya mencapai 6 kali lipat jika dibandingkan tepat 1 bulan yang lalu, yaitu 12 Juni 2022,” tambahnya.

Saat itu, kasus harian berkisar 551 kasus dalam 1 hari. Kenaikan pada kasus positif ini berimbas pada meningkatnya kasus aktif. Per 12 Juli 2022, kasus aktif menembus angka 20 ribu kasus, di mana angka ini naik 4 kali lipat dari bulan lalu yang tercatat sekitar 4 ribu kasus.

“Dan yang juga terdampak, ialah angka positivity rate mingguan. Pada pekan kedua di bulan Juli, angkanya mencapai 5,12 persen. Yang mana, angka tersebut sudah melewati standar WHO yaitu 5 persen” kata Prof Wiku.

Walaupun terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada sejumlah indikator tersebut, kabar baiknya, kasus kematian harian tidak mengalami kenaikan signifikan. Angka kematian harian saat ini masih dibawah 10 kasus, atau tepatnya per 12 Juli 2022, tercatat 8 kematian.

“Namun angka 8 ini jangan dilihat sekedar angka. Karena masing-masing adalah nyawa seseorang dan tidak bisa kita abaikan begitu saja,” tegas Prof Wiku.

Untuk itu, hal penting untuk dilakukan dengan mencermati kenaikan kasus hingga tingkat provinsi. Sehingga dapat terlihat besaran masalah di tiap-tiap daerah. Dari data per 12 Juli, provinsi di Jawa-Bali menjadi penyumbang terbesar kasus positif harian mencapai 95,45 persen dari total kasus positif secara nasional.

“Hal ini penting menjadi perhatian, sebab ini menandakan bahwa penularan masih terpusat di pulau Jawa – Bali. Yang mana pergerakan aktivitas masyarakat terjadi paling banyak dan besar,” lanjutnya.

Baca Juga : Kasus Covid-19 Naik, Kota Bogor Batal Terapkan PTM 100 Persen

Adanya kenaikan kasus Covid-19 seperti saat ini, harusnya disikapi setiap individu masyarakat bertanggung jawab menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Seperti, disiplin masker dan rajin mencuci tangan.

“Mohon jadikan perilaku ini sebagai kebiasaan yang sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, sebagai upaya memastikan kita semua tetap dalam kondisi yang sehat,” pesan Prof Wiku. (jpg)

Editor : Yosep