25 radar bogor

Hasto Kristiyantop Sindir Elite Parpol yang Lagi Bermanuver Capres-Capresan

Hasto Kristiyantop
Hasto Kristiyantop Sindir Elite Parpol yang Lagi Bermanuver Capres-Capresan

RADAR BOGOR, Kader dan pengurus PDI Perjuangan (PDIP) diinstruksikan untuk terus turun ke bawah tak ada jarak dengan masyarakat. Karena itu, para kader banteng moncong putih itu diminta jangan terpengaruh dengan manuver politik yang tidak perlu. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyantop saat pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Taruna Merah Putih (TMP) Provinsi Jawa Barat.

Menurut Hasto, di saat yang lain melakukan manuver tingkat elite untuk kepentingan capres-capresan, kader PDIP justru harus bermanuver ke rakyat.

“Biarkan yang lain berdansa politik, tugas kita adalah turun ke bawah bersama rakyat tanpa henti, menjadi bagian dari solusi,” ujar Hasto yang langsung disambut semangat oleh para kader TMP Jabar.

Menurut Hasto, setiap organ partai, apalagi kader TMP harus terus bergerak ke bawah tanpa ada yang bisa menjadi hambatan.

“Perjuangan dan gerakan ke bawah tidak pernah stop. Mau bergerak 24 jam silahkan, bahkan 26 jam pun dipersilahkan bagi kader TMP,” ungkapnya.

“Kader partai haram hukumnya tidak bergerak. Terus bergerak ke bawah,” tandas Hasto.

Baca JugaLili Pintauli Siregar Mundur, Dewas Putuskan Hentikan Sidang Etik

Di acara itu, selain ratusan kader TMP, hadir jajaran DPD PDIP Jabar dipimpin Ketuanya Ono Surono, Sekretaris Ketut Sustiawan, Bendahara Rahmat Suganda, Anggota DPR dapil Jabar I Nico Siahaan, serta Ketua Umum dan Sekjen TMP Maruarar Sirait dan Restu Hapsari.

Pada kesempatan itu, Hasto banyak menjabarkan tentang Pancasila pada spirit kelahirannya tanggal 1 Juni 1945 yang digelorakan Bung Karno dan digali dari Bumi Indonesia. Bahwa Indonesia ini bangsa hebat.

Hasto menuturkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menugaskan agar digali sejarah bangsa agar kita memahami akar dan jati diri bangsa. Agar paham, mengapa seluruh agama bisa masuk dengan damai tanpa konflik, dan kenapa bangsa Indonesia saat ini bisa hidup damai.

“Maka itulah DPP melakukan kajian bersama sosiolog, antropolog, dan arkeolog, untuk menegaskan kita punya rekam jejak sejarah membanggakan termasuk di Pasundan. Kebudayaan kita hebat, itu yang harus kita angkat kembali,” jelas Hasto.

Dijelaskan Hasto sila pertama dalam lahirnya Pancasila, itulah prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia tak akan membedakan keluarga atas dasar agama, suku ras, dan budaya. Tapi satu ketuhanan yang berkebudayaan.

Baca JugaMenahan Aparat Sangat Teratur, Ternyata Arahan Pesantren

Hasto menuturkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menugaskan agar digali sejarah bangsa agar kita memahami akar dan jati diri bangsa. Agar paham, mengapa seluruh agama bisa masuk dengan damai tanpa konflik, dan kenapa bangsa Indonesia saat ini bisa hidup damai.

“Maka itulah DPP melakukan kajian bersama sosiolog, antropolog, dan arkeolog, untuk menegaskan kita punya rekam jejak sejarah membanggakan termasuk di Pasundan. Kebudayaan kita hebat, itu yang harus kita angkat kembali,” jelas Hasto.

Dijelaskan Hasto sila pertama dalam lahirnya Pancasila, itulah prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia tak akan membedakan keluarga atas dasar agama, suku ras, dan budaya. Tapi satu ketuhanan yang berkebudayaan. (jpg)

Editor : Yosep/Khonsa-KKL