25 radar bogor

Masa Tanggap Darurat Kabupaten Bogor Diperpanjang

Warga melintasi aliran sungai yang terdampak banjir bandang, Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Banjir bandang tersebut memutua jalan utama menuju perkampungannya. Foto : Hendi/Radar Bogor
Warga melintasi aliran sungai yang terdampak banjir bandang, Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Banjir bandang tersebut memutua jalan utama menuju perkampungannya. Foto : Hendi/Radar Bogor

PAMIJAHAN-RADAR BOGOR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, memperpanjang masa tanggap darurat bencana di Leuwiliang dan Pamijahan sampai 20 Juli mendatang.

“Karena belum selesai dan masih perlu penanganan meskipun beberapa wilayah longsor sudah mulai kebuka,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Yani Hasan kepada wartawan, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Rencana Trem Dibahas dalam Kick Off Pembentukan Tim Pembangunan dan Percepatan Perkeretaapian

Yani menjelaskan, saat ini, untuk titik longsor di Cianten sudah kebuka. Ada jembatan darurat Bailey dan pemasangan bronjong pada tebingan.

“Memang untuk akses ke Cianten sudah bisa dilewati roda empat tapi harus hati-hati karena ada jembatan darurat dan kendaraan lebih fokus khawatir tersangkut,” jelasnya.

Bahkan Yani mengungkapkan, untuk pasokan kebutuhan sehari-hari korban bencana masih terus dilakukan distribusi. Dan bantuan dari pihak luar berdatangan ke setiap posko wilayah.

“Yang jelas saat ini penanganan masih dilanjutkan dan kebutuhan untuk para korban bencana tetap kami distribusikan ke semua titik terdampak,” ungkapnya.

Baca juga: Dua Pegawai BUMD di Kota Bogor yang Selingkuh Terancam Dipidanakan

Namun, untuk lahan relokasi BPBD Kabupaten Bogor secara teknis belum menentukan titiknya. Walaupun gambaran visual sudah diusulkan untuk dilakukan kajian.

“Titik pertama ada di area Cipatat atau daerah Sungapan dan semua diluar Kampung Muara karena kalau masih satu lokasi mitigasinya masih sangat rawan,” katanya. (Abi)

Editor: Rany