25 radar bogor

Investor Ritel dan Milenial Didorong Untuk Dukung Perekonomian

IHSG3-640x446
Ilustrasi Gedung Bursa Efek Indonesia (Dok.JawaPos.com)

RADAR BOGOR, Investor ritel dan milenials didorong berkontribusi dalam menopang pembiayaan pembangunan nasional dari sebelumnya yang lebih banyak bertumpu pada aktivitas penyaluran kredit perbankan.

Baca Juga : Siap-siap! Harga Roti dan Mie Bakal Naik, Jokowi Ungkap Penyebabnya

Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, dan Statistik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Priyanto Budi Nugroho menyebutkan perlu upaya lebih agar Indonesia tetap dapat menjaga pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen, atau bahkan lebih tinggi.

“Kondisi sosial politik di tingkat global hingga kini masih berdampak besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi domestik. Karena itu, peran investor ritel maupun milenial menjadi sangat penting dalam meredam tekanan global tersebut,” ujar Priyanto dalam diskusi LPS-FORWADA Discussion Series 2022, Rabu (6/7/2022).

Menurut Priyanto Budi, kondisi kurs rupiah yang sudah dikisaran Rp15 ribu per USD, imbal hasil obligasi 10 tahun di atas 7,6%, perlu diimbangi dengan pasar keuangan nonbank seperti pasar modal. “Peran investor ritel maupun milenial akan menjadi penting disaat seperti sekarang ini,” imbuhnya.

Data LPS per Mei 2022 mencatat investor pasar modal Indonesia secara demografi didominasi kelompok umur dibawah 30 tahun – generasi milenial dan generasi setelahnya – yang hampir 60% atau tepatnya 59,8% dari total penduduk di tanah air.

“Investor kelompok ini terbilang cukup besar, meski dana yang diinvestasikan relatif masih kecil, yaitu sekitar Rp53,77 triliun. Sementara, jumlah investasi yang berasal dari investor dengan rentang usia 60 tahun yang mencapai 27,5% atau sebesar Rp553 triliun,” papar Priyanto.

Meski banyaknya investor di usia muda menunjukan generasi milenial di Indonesia mulai melek investasi, namun harus tetap waspada. Keinginan berinvestasi juga harus dibarengi dengan pemahaman terhadap karakteristik produk, agar pemilihan produk keuangan bisa lebih tepat. “Kita harus melihat siapa penyelenggara investasi, berizin atau tidak, minimal itu. Sehingga para milenial bisa terhindar dari investasi bodong,” ujar Priyanto.

Dia memberikan beberapa tips menabung dan berinvestasi yang tepat. Pertama, pangkas pengeluaran yang tidak perlu. Kedua, sisihkan untuk menabung di awal bulan dan ketiga, sebisa mungkin pisahkan rekening sesuai kebutuhan. “Tetapi disitu juga para melenial harus bisa disiplin mengelola, paling tidak dua rekening tadi,” jelasnya.

Sementara itu Setiawan Loekman, Head of Marketing Esta Kapital Fintek menbeberkan 4 tips dalam berinvestasi bagi para milenial, pertama mulailah investasi dengan yang mudah, kedua mulailah investasi sekarang, dan ketiga ber- enterpreneurship. “Banyak millenal menunda moment untuk berinvestasi dengan berbagai alasan, dalam investasi ada kata-kata bijak, don’t wait for the perfect moment,” ungkapnya.

Baca Juga : Jokowi Katakan, Indonesia Selama 3 Tahun Tidak Lagi Impor Beras

Sementara M. Gali Ade Nofrans, CEO Epic Property menyoroti minat milenial dalam memilih investasi dibidang properti. Diakui, investasi properti memang bisa jadi bukan pilihan utama namun sangat bagi masa depan mereka. “Investasi di properti harus dimulai dari sekarang, karena harga properti akan terus naik, jika anda menunda katakan sampai 5 tahun kedepan, propert tidak akan terbeli,” pungkasnya.(jpg)

Editor : Yosep/Luthfiah – KKL