25 radar bogor

Imbas Wabah PMK, Penjualan Sapi Kurban di Kota Bogor Menurun

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyebut wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi saat ini berdampak pada penjualan hewan kurban di wilayahnya. Terjadi penurunan signifikan jumlah penjualan hewan sapi di Kota Bogor.

Berdasarkan catatanya, hingga Selasa (5/7) jumlah penjualan sapi baik yang menggunakan dokumen dan tidak baru mencapai 3.200 ekor sapi yang masuk Kota Bogor.

Jumlah tersebut relatif turun jika dibandingkan jumlah sapi pada tahun lalu yang mencapai 4.500 ekor sapi.

Baca juga: Ingin Tahu Sisi Lain Berita 20 Jurnalis ? Yuk Baca Buku Di Balik Tajamnya Pena

“Jumlah hewan kurban tahun ini jauh menurun dibanding tahun lalu yakni 4.500 ekor,” kata Pelaksana Harian Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim usai rapat dengan Forkopimda Kota Bogor terkait persiapan Hari Raya Idul Adha Tahun 2022, Kamis (7/7).

Menurutnya, terjadi tren penurunan cukup signifikan pada jumlah konsumsi hewan kurban dikarenakan wabah PMK.

Padahal kekhawatiran yang dirasakan masyarakat terkait wabah PMK seharusnya tidak perlu berlebihan.

Sebab, dapat dipastikan hewan kurban yang saat ini beredar baik sapi dan kambing dapat dikonsumsi secara baik.

“Tentunya masyarakat masih aman untuk nanti menikmati hewan kurbannya,” imbuh Dedie.

Karenanya, dalam rapat bersama unsur Forkopimda, Kementerian Pertanian, dan Polbangtan serta perhimpunan dokter hewan Indonesia membahas berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan hewan kurban.

“Bagaimana masyarakat dapat aman, dan tren penjualan hewan kurban di Kota Bogor meningkat,” tambah Dedie.

Baca juga: Direktur Utama BRI Sunarso Mendapatkan Penghargaan Internasional The Best ‘SME Banker of The Year’

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S. Rasmana mengaku bakal membantu penjualan hewan kurban di Kota Bogor baik melalui sosialisasi, dan upaya lainnya.

DKPP menargetkan penjualan hewan kurban sapi pada Hari Raya Idul Adha bisa mencapai 4.500 hingga 5.000 ekor sapi.

“Paling tidak sama jumlahnya seperti tahun lalu,” kata Anas.

Selain warga yang memang menghindari hewan kurban karena wabah PMK juga sistem distribusi hewan kurban menjadi andil dalam menurunnya jumlah sapi yang masuk ke Kota Bogor pada tahun 2022.

“Terkendala karena di Jawa Timur banyak penyekatan, di tahan, itu sangat berpengaruh karena dulu kan bebas lalu lintasnya,” tukasnya.(ded)

Editor: Rany