25 radar bogor

Nestapa Tinggal di Sukamakmur : Susah Sinyal, Jalan Rusak, Tak Ada Angkutan Umum!

Sukamakmur
Tak ada transportasi umum di Sukamakmur, warga terpaksa menyewa mobil bak terbuka untuk berbelanja ke pasar.

SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR, Tinggal di Kecamatan Sukamakmur harus siap dengan segala keterbatasannya. Susah sinyal dan jaringan internet, susah alat transportasi umum, akses jalan rusak hingga susahnya mendapatkan pelayanan kesehatan.

Baca Juga : Rampok di SMAN 1 Sukamakmur, Sekolah Sebut Sudah Empat Kali Kejadian

Data yang dihimpun Radar Bogor, sedikitnya ada tiga desa yang belum terjangkau jaringan internet. Yakni Warga Jaya, Sirnajaya dan Sukawangi.

Sejak Kecamatan Sukamakmur berdiri hingga saat ini, warga d isana kesulitan mendapatkan jaringan internet yang stabil. Bahkan untuk jaringan telepon seluler pun tidak ada.

“Di sini sinyal susah. Apalagi internet,” ujar Jaelani salah satu warga Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur Kabupaten BogoR Selasa (5/7/2022).

Maka dari itu, Jae sapaan akrabnya memaparkan, di desanya itu tak ada penjual atau konter pulsa. “Soalnya jarang yang beli kuota, karena susah sinyal,” paparnya.

Untuk mendapatkan jaringan internet atau sinyal, Jae mengaku harus turun menuju Desa Sukamulya yang jaraknya sekitar 500 meter.  “Iya ke bawah dulu, baru nemu sinyal,” cetusnya.

Maka dari itu, informasi yang diterima masyarakat di sana kebanyakan dari mulut ke mulut. Di sana sangat minim sekali informasi.

Namun, kata Jae bagi masyarakat kelas menengah ke atas, mereka memanfaatkan layanan WiFi. Tetapi, jumlahnya bisa dihitung jari.

“Biasanya sekolah, tempat wisata  sama kantor desa yang ada WiFi. Kalau warga pagi sudah ke ladang atau ke sawah juga ke pasar. Jarang menggunakan handphone,” paparnya.

Selain susah sinyal, alat transportasi umum di Sukamakmur juga tidak ada. Masyarakat di sana biasanya hanya seminggu sekali turun gunung ke grosir sembako di Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

Mereka belanja dengan cara menyewa jasa mobil bak terbuka. Biasnya satu mobil bak disewa delapan sampai 12 orang.

Maka tak heran jika sedang melintas ke Jalan Raya Sukamakmur, ditemukan banyak mobil bak terbuka berisi belanjaan juga orang berjubel dalam bak mobil.

Misnah (45) salah satunya. Setiap minggu ia berbelanja mengunakan mobil bak terbuka. Bersama dengan tetangganya. Tarifnya Rp30 ribu per orang.

“Di sini gak ada angkot jadi belanja kebutuhan bareng-bareng pakai mobil bak,” katanya kepada Radar Bogor.

Misnah mengaku, warga sudah biasa. Ia tak takut terjatuh dari bak terbuka saat melintasi Jalan Raua Sukamakmur yang rusak dengan medan naik turun bukit.

Justru, ia dan warga lainya nampak senang dan tertawa saat mobil bak yang ditumpanginya kerap oleng akibat jalan jelek. “Sudah biasa sejak saya kecil,” paparnya.

Ia menduga, tidak adanya transportasi umum di Sukamakmur tidak terlepas dari letak geografis kecamatan pemekaran Jonggol itu.

Baca Juga : Jalan di Sukamakmur Rusak, Pelayanan Kesehatan Hingga Ekonomi Terganggu

“Di sini bukit dan gunung. Jadi angkot gak mungkin ada. Makanya dari dulu ya pakai mobil bak terbuka,” paparnya.

Untuk diketahui, Kecamatan Sukamakmur, memiliki 10 desa yakni Desa Sukamakmur, Desa Pabuaran, Desa Cibadak, Desa Sirnajaya, Desa Sukaharja, Desa Sukadamai, Desa Sukamulya, Desa Wargajaya, Desa Sukaresmi, serta Desa Sukawangi.

Kecamatan Sukakamur ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Jonggol. Resmi menjadi Kecamatan Sukamakmur, berdasarkan peraturan pemerintah nomor 48 tahun 1999 per tanggal 26 Mei. (all)

Reporter : Arifal
Editor : Yosep