CIBINONG-RADAR BOGOR, Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 mencatat, ada sebanyak 718.337 UMKM di Kabupaten Bogor, 28.857 di antaranya menjadi binaan Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Kabupaten Bogor.
Sementara itu, berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC) terhadap pelaku UMKM di Jabodetabek, 82,9 persen UMKM merasakan dampak negatif pandemi. Sebanyak 5,9 persen yang justru mengalami pertumbuhan positif, dan 63,9 persen UMKM mengalami penurunan omzet lebih dari 30 persen.
Baca juga: PAUD Binaan Sentul City, Luluskan 1600 Murid Sejak 2008
Hanya 3,8 persen UMKM yang mengalami peningkatan omzet dan bertahan dengan mengoptimalkan platform online.
“UMKM memiliki segmentasi konsumen lokal, bahan baku lokal, dan skala usahanya kecil sehingga lebih lincah dan adaptif dalam menghadapi tekanan dan kondisi yang berubah-ubah. Namun kondisi pandemi yang berlangsung cukup lama memang telah berdampak pada UMKM,” ujar Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan dalam Temu Bisnis Sinergi Pemulihan Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor, di Hotel Darmawan Park, Babakan Madang, Kamis (30/6) lalu.
Baca juga: RS Islam Aysha Layani 11 Poliklinik Spesialis
Menurutnya, Pemkab Bogor tengah fokus mendorong UMKM untuk bangkit dengan berbagai upaya, salah satunya dengan kebijakan yang langsung menyentuh kepada UMKM, dengan tujuan terciptanya pergerakan ekonomi dalam rangka pemulihan ekonomi daerah.
“Saat ini kita tengah fokus pada percepatan pemulihan ekonomi sehingga sangat penting untuk mendorong UMKM untuk bangkit, mengingat potensi dan besarnya kontribusi UMKM dalam menyerap tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian,” papar Iwan.
Baca juga: Jumat Berbagi, Polsek Kemang Bagi-bagi Sarapan Gratis
Lebih lanjut Iwan menuturkan, untuk mendukung UMKM, Pemkab Bogor akan melaunching sebuah gerakan, yakni seluruh ASN dalam satu hari wajib menggunakan pakaian casual buatan UMKM lokal. Kebijakan ini masih dalam tahap rumusan yang berkolaborasi dengan seluruh pihak.
“Pemerintah harus peduli mendukung UMKM dengan kebijakan yang nyata, salah satunya mengarahkan ASN untuk membeli produk UMKM. Dengan begitu kami berharap masyarakat lainnya pun bisa mengikuti, sehingga UMKM di Kabupaten Bogor dapat tumbuh berkembang,” tandasnya.(cok)
Editor: Rany