25 radar bogor

Kemenag Sarankan Tokoh Pendidikan Perlu Divaksin Antiradikalisme

Kantor Kemenag
Kantor Kemenag

RADAR BOGORKepala Pusat Litbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang Diklat Kementerian Agama, Mohsen menyatakan, sektor pendidikan perlu mendapat perhatian serius untuk mencegah radikalisme dan ekstremisme sejak dini. Dia menyarankan, wawasan toleransi dan moderasi beragama perlu digenjot di semua level pendidikan.

“Tokoh pendidikan perlu divaksin antiradikalisme dan antiekstremisme, sehingga tercipta imunitas yang kuat,” kata Mohsen dalam keterangan tertulis, Kamis (30/6).

Baca juga: SMPN 16 Bogor Dimaling, Tiga Pegawai Sekolah Disekap hingga Gasak Laptop Milik Sekolah

“Saya kira inilah upaya-upaya yang kita lakukan agar semua ini betul-betul bisa menjadi kekuatan kita,” sambungnya.

Sementara itu Wakil Bupati Rembang, M Hanies Choliel Barro sepakat bahwa sektor pendidikan merupakan wilayah strategis untuk melalukan pencegahan radikalisme dan ekstremisme. Karenanya, sektor pendidikan perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Baca juga: Desa dan Kelurahan Se-Kabupaten Bogor Deklarasikan Bersih Narkoba

“Habib Mohsen tadi sudah ngendikan (berkata), justru di sektor pendidikan, wilayah atau sektor yang strategis untuk mengurangi upaya-upaya ekstremisme beragama,” ungkap Gus Hanies.

Gus Hanies menegaskan, dalam praktik moderasi beragama, hal yang paling penting sejatinya adalah untuk mengurangi dan mengikis kekerasan beragama. Sebab dengan kesadaran moderasi beragama diharapkan bisa mencegah terjadinya praktik radikalisme dan ekstremisme.

Baca juga: PPDB Jalur Zonasi Ditutup, SMAN 1 Citeureup Kantongi 415 Pendaftar

“Jadi yang musti kita tekankan dari pemerintah soal moderasi beragama ini sejatinya mengurangi atau mengikis kekerasan dan menghindari ekstremisme dalam praktek beragama. Intinya itu saja,” pungkasnya. (*)

Editor: Rany