25 radar bogor

Organda Kabupaten Bogor Ingatkan Anggotanya untuk Siap Hadapi Tantangan

Organda Kabupaten Bogor
Ketua DPC Organda Kabupaten Bogor, Gunawan saat menyerahkan kue HUT Organda ke-60 kepada sesepuh Organda Mas’an Jajuli. 

BOGOR-RADAR BOGOR, Pesatnya perkembangan jasa transportasi online menjadi tantangan bagi pelaku usaha transportasi konvensional. Untuk itu, anggota dan jajaran Organda Kabupaten Bogor harus siap menghadapi tantangan ini dengan menyesuaikan perkembangan kemajuan teknologi.

Baca Juga ; BPJS Ketenagakerjaan Bogor Cileungsi Siap Lindungi Pelaku UMKM

‘’Perkembangan jasa transportasi saat ini tidak bisa kita hindari, solusinya kita harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman,’’ kata Ketua DPC Organda Kabupaten Bogor Gunawan saat merayakan hari ulang tahun (HUT) Organda ke-60 di sekretariat Organda Kabupaten Bogor, Senin (27/6/2022).

Menurut dia, anggota Organda Kabupaten tidak hanya awak angkutan kota (Angkot) tapi juga moda angkutan darat lainnya seperti angkutan barang (truk), angkutan masal (bis). Ke depan dengan kemajuan teknologi sudah tidak membutuhkan sopir seperti bis listrik yang sudah mulai beroperasi di Cibubur.

Nah, era kendaran listrik ke depan, Organda mulai sekarang mulai menyiapkan agar kendaraan angkot. bis dan truk bila dikonversi ke kendaraan listrik. Begitu pula dengan pengemudinya.

“Sekarang kita sudah mulai dari sisi perwajahan sampai pelayanan. Seperti perubahan dari sisi ketertiban pengemudinya, kerapian dan kebersihan kendaraan serta hal lainnya,” jelasnya.

Selain itu, dirinya tetap mendesak agar pemerintah terus mendorong angkot sebagai pelayanan public tetap dipertahankan di era digital. Salah satunya dengan bantuan modernisasi semua angkot.

Bisa kerjasama dengan para pengelola usaha transportasi angkot seperti Buy The Service (BTS) seperti yang sudah dilakukan di Kota Bogor.

“Memang semestinya pemerintah juga mengatur angkutan konvensional dan online. Semua diberi porsi. Itulah pentingnya ada Organda,” tuturnya.

Sementara itu, pemilik Diana Travel, Mas’an Jajuli mengaku saat ini tantangan Organda cukup berat. Dirinya mengaku bisnis travelnya gulung tikar, karena maraknya travel gelap.

‘’Izin travel saya lengkap, tapi malah kalah bersaing dengan travel yang tak punya izin dan kendaraannya berplat hitam,’’ kata Mas’an yang juga mantan Kadishub Kabupaten Bogor 2003-2005.

Menurut dia, saat ini pemerintah tak tegas dalam menertibkan travel gelap atau tak berizin ini. Terlebih pelaku travel gelap ini menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan usahanya.

Baca Juga : Hari Anti Narkoba Internasional, Komunitas PKN Gelar Skrining Kesehatan

‘’Kasihan pengusaha bis dan travel yang resmi. Mereka ini meraka sudah memperbaiki pelayanan maupun armadanya,’’ jelas Mas’an.

Untuk itu dirinya mendesak agar pemerintah tegas dalam menertibkan travel gelap ini, agar usaha anggota Organda Kabupaten tetap berjalan dengan semestinya. (unt)

Editor : Yosep