25 radar bogor

Hari Anti Narkoba Internasional, Komunitas PKN Gelar Skrining Kesehatan

Narkoba
Komunitas PKN Bogor menggelar study club dan skrining kesehatan di Kantor Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Senin (27/6/2022) dalam rangka Hari Anti Narkoba Internasional. SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Menyambut Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2022, Komunitas Persaudaraan Korban Napza (PKN) Bogor menggelar study club dan skrining kesehatan di Kantor Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Senin (27/6/2022).

Baca Juga : Bikin Kemacetan, Pelaku Parkir Sembarangan Bakal Ditindak Tegas

Relawan PKNB, Husen mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk keterlibatan komunitas dalam aksi nyata penyediaan hak pemenuhan kesehatan pengguna narkoba.

“Kita melakukan skrining gratis penyakit HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis. Selain itu kita juga menyampaikan edukasi serta rujukan,” tuturnya.

Dirinya menjelaskan, tingginya resiko pengguna Napza  terkena penyakit-penyakit tersebut menjadi alasan diselenggarakannya pemeriksaan tersebut.

“Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2021 sebanyak 1 persen atau 71 juta orang di seluruh dunia terjangkit hepatitis C. 399 ribu orang di antaranya meninggal karena sirosis hati,” paparnya.

Hal ini dilakukan agar dapat dilakukan deteksi secara dini. Karena menurutnya, hal ini sering luput dari pemerintah. Selain itu juga dirinya menyebut terkadang orang tidak sadar terjangkit penyakit tersebut.

Sebanyak 30 orang turut berpartisipasi dalam kegiatan skrining. “Sasarannya pengguna Napza suntik yang sedang diterapi, pengguna yang tidak aktif, dan keluarganya,” jelasnya.

Dirinya berharap dengan hadirnya kegiatan tersebut dapat mengetuk pintu pemerintah agar dapat memberikan perhatian lebih.

“Jadikanlah HANI ini sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan. Tingkatkan cara merangkul kepada mereka. Agar yang positif (penyakit menular) bisa terobati, dan yang belum terkena bisa terhindari,” ucap Husen.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan bekerja sama bersama KPA, Puskesmas Bogor Timur, serta Yayasan Peduli Hati Bangsa (YPHB).

Penanggung jawab program HIV AIDS Puskesmas Bogor Timur, Iska Beritania Sinulingga menjelaskan hingga saat ini kasus penyakit HIV di Kota Bogor masih tinggi.

“Sedangkan untuk Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis skriningnya masih kurang sehingga belum menunjukkan angka yang sebenarnya,” tuturnya.

Dirinya menerangkan jika ditemukan hasil positif maka penderita akan langsung dirujuk dan dilakukan pengobatan di RSUD Kota Bogor.

“Untuk yang positif hepatitis B dan hepatitis C akan diobati di RSUD Kota Bogor karena obatnya ada di sana. Kalau untuk HIV dan sifilis di puskesmas, kita juga ada obatnya,” terang Iska.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan Napza apalagi dengan jarum yang digunakan bergantian serta menghindari berhubungan seksual dengan orang yang beresiko.

“Meski begitu kita tetap harus merangkul para penderita. Karena pen

Baca Juga : Dokter Tewas Gantung Diri Dalam Kontrakan di Tegalgundil 

Dirinya berharap agar kegiatan ini dapat dilakukan juga oleh komunitas lain. “Sehingga penyakit menular dapat terskrining dan bisa segera mendapat penanganan. Agar penderita narkoba bisa sehat kembali dan tidak mendapat stigma negatif” tutupnya.

Para peserta juga turut mendapatkan banyak edukasi serta wawasan terkait cara pencegahan penyebaran penyakit hepatitis B dan hepatitis C. Selain itu disampaikan pula tahapan yang perlu dilakukan dalam penanganan penyakit-penyakit menular tersebut. (cr1)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep