25 radar bogor

Bantu Penanganan Korban Bencana Gempa Pasaman, IPB University Jalin Kerja Sama dengan Salam Aid

Bantu Penanganan Korban Bencana Gempa Pasaman, IPB University Jalin Kerja Sama dengan Salam Aid
Bantu Penanganan Korban Bencana Gempa Pasaman, IPB University Jalin Kerja Sama dengan Salam Aid

BOGOR-RADAR BOGOR, IPB University menjalin kerja sama dengan Lembaga kemanusiaan Salam Aid yang berada di bawah Jaringan Sekolah Alam Nusantara.

Kerja sama ini, untuk membantu penanggulangan warga terdampak bencana gempa di di Kampung Aur, Desa Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.

Ketua Tim Dosen Pulang Kampung Kampung Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Dewi Rezalini Anwar mengatakan, program yang baru diluncurkan pada tahun ini merupakan bagian pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian masing-masing dosen.

Baca juga: Setop Penyebaran PMK, Seribu Sapi Perah Divaksin Pekan Depan, Ini Sasarannya

“Jadi nama programnya dosen pulang kampung. Kebetulan, Sekolah Alam Bogor melalui Salam Aid sedang menginisiasi Sekolah Alam di Pasaman Sumatera Barat,” kata Dewi Rezalini Anwar, usai penandatanganan Surat Kerjasama di Sekolah Alam Bogor, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pada Jumat (24/6).

Dengan keahliannya di bidang disain landskap, dalam hal ini IPB University bakal membantu dalam mewujudkan Sekolah Alam yang aman sebagai wadah belajar masyarakat tanggap bencana di Pasaman Sumatera Barat.

“Secara formal hal ini bisa menjadi inisiasi kerjasama dengan Salam Aid, untuk membuat satu model yang bisa menjadi wadah masyarakat sekitar sebagai wadah belajar (Sekolah Alam), untuk tanggap bencana,” ucapnya.

Rencananya, tiga dosen dan satu mahasiswa IPB University bakal terbang ke Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada akhir Juni ini.

Baca juga: Bantuan Mulai Berdatangan, Korban Banjir Pamijahan Butuh Keperluan Anak-Anak

“Seminggu kami akan sosialisasi dan mencari informasi kebutuhan, dan semua potensi dan kendala, khususnya kaitan kebencanaan,” ucapnya.

Hasil informasi yang dapat dikumpulkan dalam sepekan di lokasi bencana diwujudkan dalam sebuah proposal landscape yang terintegrasi dengan program sekolah alam.

“Program mitigasi dalam hal ini tanggap bencana. Mana yang aman, kebetulan saya fokus di sekolah, jadi harus bisa bermanfaat untuk masyarakat melakukan aktivitas terkait dengan tanggap bencana,” kata Dewi.

“Disana sifatnya survey, hearing, FGD, termasuk studi banding Sekolah Alam Bukit Tinggi, dan data yang didapat nanti diolahnya di IPB,” sambungnya.

Sementara itu, Koordintor Program Salam Aid Muhammad Musa berharap demgan kerjasama tersebut dapat melahirkan prototype Kampung Siaga Bencana di Pasaman.

Baca juga: Kembangkan Sarana Transportasi Berstandar Internasional di Batam, Airlangga: Diharapkan Menjadi Hub Logistik Nasional

“Diproyeksikan menjadi sekolah masyarakat, juga menjadi mitigasi bencana, dan juga dapat menjadi titik kumpul, area pengungsian untuk mitigasi secara nyata selain rencana dibuat pesantren,” katanya.

Menurutnya, banyak anak-anak yang membutuhkan pendampingan ilmu agama. Sebagian besar anak-anak belum bisa mengaji.

“Banyak yang belum bisa mengaji, keliru bacaan Salat, warga sekitar dan Organisasi Pemuda Kampung Aur Serumpun menginisiasi pesantren berbentuk Sekolah Alam Pasaman,” tukanya.(ded)