25 radar bogor

Harga Hewan Kurban Diisukan Naik, Ini Penjelasan DKPP

Penjual hewan kurban di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. {emkab Bogor kucurkan setengah Miliar tangani penyakit mulut dan kaki pada hewan ternak. Foto : Hendi/Radar Bogor
Penjual hewan kurban di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. {emkab Bogor kucurkan setengah Miliar tangani penyakit mulut dan kaki pada hewan ternak. Foto : Hendi/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan kurban di Kota Bogor semakin meluas. Kondisi ini dinilai dapat menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Mengingat perayaan Hari Raya Idul Adha semakin dekat.

Kekhawatiran masyarakat dalam membeli hewan kurban di tengah wabah PMK tentu memberikan dampak pada naiknya harga hewan ternak.

Baca juga: Pasar Malam Bangkit Dibawa Tren Tiktok

Menanggapi isu tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S Rasmana menjelaskan hingga hari ini Rabu (22/6/2022) pihaknya belum menemukan kenaikan pada harga hewan ternak.

“Harganya masih sama dengan sebulan lalu. Untuk sapi hidup pasarannya sekitar Rp.65-75 ribu per kilogram,” ujar Anas pada, Rabu (22/6/2022).

Dirinya menjelaskan kenaikan harga pada hewan ternak dipengaruhi permintaan masyarakat serta ketersediaan hewan tersebut.

Baca juga: Bogor Raya Delevopment Bakal Gugat Satgas BLBI Usai Asetnya Disita

Ia menyebut kondisi peminat sapi hingga saat ini belum menunjukkan jumlah yang tinggi.

“Sampai sekarang kedatangan sapi masih landai, dan pembeli juga masih landai,” ungkapnya.

Anas memprediksi kenaikan jumlah transaksi akan dimulai pada H-14 Idul Adha.

Baca jugaGempa di Afghanistan, 255 Orang Tewas

“Jumlah peminatnya banyak atau tidak baru nampak 2 minggu sebelum Idul Adha sekitar tanggal 28 Juni 2022,” tuturnya.

Ia menambahkan pada momen tersebut kebijakan isolasi dan penyekatan mulai dilonggarkan sehingga masyarakat mudah mengakses hewan kurban.

Baca juga: Airlangga Beberkan Bukti Dukungan Pemerintah ke Presidensi G20 dari Sektor Pangan dan Agribisnis Indonesia

“H-14 Idul Adha kita sudah tidak mendorong pengetatan melainkan penguatan kepada sapi dengan pemberian vitamin serta asupan herbal,” jelasnya.

Diakuinya biaya obat-obatan serta vitamin juga dapat memberikan pengaruh kepada harga hewan ternak.

Baca juga: EKW Cup Ajak Dosen, Alumni dan Mahasiswa Berebut Bola

“Mungkin pengaruh karena ada pengeluaran tambahan, tapi yang lebih berpengaruh adalah permintaan dan ketersediaan hewannya,” tutur Anas.

Jelang perayaan ibadah kurban pihak DKPP sedang merencanakan pembentukan Satuan Tugas PMK di tiap kelurahan. “Kami sudah menghimpun dokter hewan seluruh Kota Bogor untuk turun ke seluruh Kelurahan bersama dengan Lurah, Babinmas, Babinsa, maupun Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kelurahan tersebut,” tutupnya. (cr1)

Editor: Rany