25 radar bogor

Jadi Narsum SESMUBI, Bima Arya Harap Bank Indonesia Ambil Peran Isu Lingkungan

Bima Arya
Bima Arya saat menjadi narasumber Sekolah Pimpinan Muda Bank Indonesia (SESMUBI) Angkatan 7 Tahun 2022 yang mengangkat topik Kepemimpinan Inklusif dan Berkelanjutan secara virtual, Senin (20/6/2022).

BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyebutkan, sejak Oktober 2021 Dewan Hak Asasi Dunia dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan adalah Hak Asasi Manusia (HAM).

Baca Juga : Hadiri Pelepasan Siswa SD Pertiwi, Bima Arya Bagikan ‘Resep’ Jadi Orang Sukses

Jika kota, provinsi atau bahkan negara tidak memperhatikan lingkungan yang bersih dan tidak memberikan prioritas pada hak-hak warga untuk hidup dengan layak, berarti melanggar HAM.

Hal ini diungkapkan Bima Arya saat menjadi narasumber Sekolah Pimpinan Muda Bank Indonesia (SESMUBI) Angkatan 7 Tahun 2022 yang mengangkat topik Kepemimpinan Inklusif dan Berkelanjutan secara virtual, Senin (20/6/2022).

“Ini perspektif yang saya kira belum ada semua dan seringkali kita lupa bahwa hak-hak mendasar yang berkaitan dengan kualitas hidup selain kebebasan ibadah dan lain sebagainya,” kata Bima Arya.

Pada intinya sambung Bima Arya, menjadi tugas semua untuk mencetak generasi kosmopolitan yang memiliki pemahaman kuat di tingkat lokal, nasional dan internasional dimana isu perubahan iklim ada pada ketiganya.

Untuk itu diperlukan adanya penguatan, karena ditingkat global isu tersebut sudah menjadi mainstream dan semua pihak harus membantu memberikan pemahaman bagi anak-anak, sehingga memiliki perspektif yang luas bahwa ada persoalan di tiap kota terkait isu lingkungan.

“Pahami identitas lokal, miliki patriotisme di tingkat nasional, mengetahui apa yang dilakukan negaranya dan juga bisa berselancar di era global,” jelasnya.

Sejak tahun 2014, Kota Bogor berikhtiar memperbaiki hak-hak dasar untuk warga. Hak yang paling sederhana adalah hak menikmati ruang terbuka publik. Dengan revitalisasi taman atau ruang terbuka publik, termasuk pedestrian di dalamnya.

“Agar menjadi pilihan bagi warga Kota Bogor selain pergi ke mal, agar anak-anak dikenalkan dengan kebersamaan, mencintai ruang terbuka hijau, agar generasi mendatang peduli terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan tidak berdimensi kekinian semata,” kata Bima Arya.

Untuk lebih mendukungnya warga di ajak untuk lebih mengenali publik transport dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) dan kebijakan lainnya.

Bima Arya berharap Bank Indonesia bisa memberikan kontribusi yang besar dalam dimensi tersebut untuk mencetak pemimpin-pemimpin di masa depan yang peduli terhadap perubahan iklim.

Di Kota Bogor sudah banyak yang dilakukan untuk memperkuat tiga identitas utama dari Kota Bogor, yaitu Green City, Smart City dan Heritage City. Diantaranya dengan mendorong ekonomi hijau, ada kampung wisata alam yang mengedukasi anak-anak, pengelolaan sampah dan lain sebagainya.

Baca Juga : Bima Arya Sebut Pasar Jambu Dua Sudah tak Layak

Langkah yang diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tidak hanya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor dengan menciptakan destinasi wisata baru, tetapi juga tetapi mengedukasi atau pendidikan tentang konservasi lingkungan, tentang usaha yang berorientasi lingkungan dan memiliki nilai.

“Masa depan kita dan masa depan kota kita ada di tangan kita, Bank Indonesia sebagai lembaga yang memiliki kapasitas tidak hanya keuangan tetapi juga pendidikan, saya kira bisa mengambil peran yang strategis,” harapnya. (*)

Editor : Yosep