25 radar bogor

Banyak Orang Tua di Kota Bogor Belum Paham PPDB, Ini Kata Kadisdik

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Hanafi
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Hanafi

BOGOR-RADAR BOGOR, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Hanafi angkat bicara terkait dengan masih banyak orang tua calon siswa yang belum paham terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMP di Kota Bogor.

PPDB tahap pertama jenjang SMP itu dimulai selama tiga hari sejak senin (20/6/2022).

Hanafi mengaku, Disdik kota Bogor sudah menyarankan agar pihak sekolah dasar (SD) asal siswa mengkolektif pendaftaran. Hal itu untuk mempermudah ketika mendaftar PPDB.

Baca juga: Orang Tua Serbu Sekolah di Hari Pertama PPDB SMP

“Kami sebenarnya sudah mengimbau kepada semua SD untuk mengkolektif anak didiknya untuk daftar. karena yang disosialisasikan mungkin tidak serta merta utuh diterima oleh siswa maupun orang tua siswa,” kata Hanafi.

Namun, apabila ada orang tua calon siswa yang sudah paham terkait pendaftaran PPDB, pihaknya mempersilahkan agar melakukan secara mandiri. Lalu, berkas yang sudah diupload, dibawa ke sekolah tujuan untuk verifikasi.

Baca juga: Dosen Universitas Pamulang Mengabdi di Bogor

“Tetapi kalau tidak mengerti itu dikolektif. Contoh penerimaan SD kemarin masih ada yang menyampaikan dari TK daftar SD, hanya daftar saja tapi tidak verifikasi dan akhirnya syarat administrasinya tidak ada,” ucap Hanafi.

Hanafi menyebut, kondisi yang dialami orang tua calon siswa saat ini dinilai wajar mengingat yang menginginkan anaknya masuk SMP Negeri sangat banyak.

“Saat ini saja lulusan SD Negri dan swasta itu 17.700 siswa,.dan mi itu sekitar 2.000 siswa. Anggap totalnya 20 ribu. Tidak semua mengerti, makanya disarankan daftar kolektif oleh operator SD masing-masing,” Hanafi memaparkan.

Baca juga: Fasilitas Generalized System of Preference (GSP) Amerika Serikat-Indonesia Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Negara Berkembang

Hanafi juga menjelaskan, perlunya pihak pengelola SD mengkolektif PPDB karena hasil evaluasi dari tahun ke tahun, ditemukan masih banyak yang belum paham.

“Apabila sekolah tidak mengadakan kolektif daftar, ya harus daftar sendiri. Tinggal apakah mengerti atau tidak orang tua untuk daftar. Jangan sampai nanti kekurangan syarat, malah menyalahkan sistem,” imbuhnya.

Karena itu, pihaknya meminta agar orang tua calon siswa harus mempersiapkan persyaratan yang sudah ditentukan.

Baca juga: Ambil Bagian Dalam BIC 2022, Kadin Kabupaten Bogor Gelar Helaran Fun Bike

“Misal mau daftar ke japres harus menyiapkan rapot dan sertifikat. Termasuk ketika ada yang mendaftar jalur non akademik,” tukasnya.

Secara umum, PPDB tahap pertama untuk jenjang SMP dimulai sejak 20 Juni hingga 23 juni 2022.

“Jadi dilaksanakan tiga hari diantarnya jalur afirmasi dan anak berkebutuhan khusus (ABK), perpindahan orang tua, dan jalur prestasi (japres) akademik maupun non akademik. jadi kemudian dilanjutkan tahap dua di tanggal 25 juni 2022,” tandasnya.

Sebelumnya, Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Bogor Tahun 2022 untuk jenjang SMP tahap pertama baru saja dibuka, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Hari Pertama PPDB Jenjang SMP di Kota Bogor, Banyak Orang Tua Siswa Kebingungan

PPDB untuk jenjang SMP tahap pertama tersebut dibuka melalui beberapa jalur, yaitu jalur afirmasi, jalur perpindahan tugas, jalur Prestasi akademik, dan jalur non akademik.

Namun sayangnya, masih banyak orang tua yang masih awam soal sistem PPDB, sehingga banyak yang kecele saat mendaftar di sekolah favorit.

Salah satunya Rici warga Kampung Gudang, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, ia terpaksa harus ke sekolah SD saat hendak mendaftar ke SMPN 7 Bogor. Musababnya, ada persyaratan yang belum dilengkapi.

“Kendalanya SKPJM (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutla), jadi semacam surat kuasa yang dibuat antara kepala sekolah dan orang tua,” kata Rici.

Baca juga: Optimalisasi Teknologi Digital, BRI Terus Tingkatkan Bisnis Wealth Management

Rici beralasan, surat yang diminta oleh panitia PPDB belum diurus lantaran ia mengejar pendaftaran anaknya melalui jalur afirmasi, atau keluarga miskin.

“Sebenarnya sudah ada informasinya. Tapi saya lupa, saking buru-burunya,” ucapnya.

Selain itu, banyak orang tua calon siswa yang datang mendaftar tidak dikolektif oleh sekolah asal. Sehingga, banyak orang tua yang kebingungan saat mendatangi sekokah favoritnya.

Saat dikonformasi, Kepala Sekolah SMPN 7 Bogor Euis Nurjanah membenarkan kondisi tersebut masih saja terjadi saat pendaftaran PPDB.

Baca juga: Usai Cuci Steam, Angkot Terjun ke Sungai di Sukaraja. Satu Luka Berat!

Menurutnya, meski sistem PPDB bukan hal yang pertama, namun banyak juga orang tua yang belum memahami baik tahapan, dan persyaratan wajibnya.

“Seharusnya sudah mndapat informasi, masih ada saja yang tidak bawa syarat dari sekolah asal. Memang kadang-kadang masih ada, tapi semua kita bantu,” ucapnya.

Baca juga: Perbedaan Generasi Lama dan Generasi Baru dalam Menghadapi Berita Hoaks

Selama tiga hari sejak Senin (20-23/6) pendaftaran tahap pertama PPDB untuk jenjang SMP sudah resmi dibuka.

Untuk tahapan ini, setiap orang tua calon siswa yang hendak mendaftar melalui jalur afirmasi, jalur perpindahan tugas, jalur Prestasi akademik, dan jalur non akademik, akan diverifikasi.

“Kalau lengkap tinggal cek dokumennya, disamakan, itu saja verifikasinya, karena memang pendaftaran dilakukan di sekolah asal,” imbuhnya.(ded)

Editor: Rany