25 radar bogor

Vaksinasi PMK Nasional Dimulai, Kota Bogor Masih Menunggu

Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Bogor, drh. Anizar beserta timnya melakukan pemeriksaan, Rabu (15/6). (Foto: dok DKPP)

BOGOR-RADAR BOGORKementerian Pertanian mulai melaksanakan vaksinasi PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku, secara nasional pada Selasa (14/6/2022). Pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan vaksin PMK sebanyak 3 juta dosis.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S Rasmana mengatakan, pihaknya telah mengajukan vaksin untuk Kota Bogor, sejak Jum’at (10/6/2022).

“Kita melayangkan surat ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk mengajukan vaksin PMK sejak 5 hari lalu,” ujar Anas pada Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Beda dari yang Lain, Gami Bontang 135 Buka Cabang Baru, Disini Lokasinya!

Sebanyak 2300 dosis vaksin diajukan oleh pihak DKPP. Jumlah tersebut didasarkan pada data sapi yang asli berasal dari Kota Bogor.

Namun Anas menyebut, hingga saat ini belum ada konfirmasi yang menyatakan Kota Bogor akan mendapat vaksin di tahap pertama. “Jadi kita masih menunggu kepastian dan konfirmasi,” tambahnya.

Nantinya sapi yang akan mejadi prioritas mendapat vaksinasi ialah sapi yang sedang dalam kondisi sehat.

“Untuk yang sedang sakit tidak boleh mendapat vaksin. Kalau yang sehat sudah divaksin semua, selanjutnya adalah sapi yang sedang pemulihan,” terangnya.

Baca juga: Angka Kematian Penyakit Tidak Menular di Kota Bogor Tembus 621 Jiwa, Lima Penyakit Ini Tertinggi

Selain vaksin, Anas mengaku juga mengajukan bantuan obat-obatan untuk ternak yang terjangkit dan bergejala PMK.

“Dari surat yang kami layangkan baru ada 1 bantuan dari Balai Embrio Ternak (BET). Mereka memberikan bantuan obat-obatan ke kita,” tuturnya.

Baca juga: Ayo! 202 SD Negeri Masih Buka Pendaftaran

Hingga saat ini wabah PMK di Kota Bogor semakin meluas. Setelah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Bubulak dan kawasan peternakan Kebon Pedes (Bondes) kini gejala klinis PMK juga di temukan pada hewan ternak di Kecamatan Bogor Selatan.

“Benar di Kecamatan Bogor Selatan ditemukan hewan bergejala tapi belum terbukti positif. Di Kelurahan Muarasari ada 27 dan di Kelurahan Harjasari ada 19,” terang Anas. (cr1)

Editor: Rany