25 radar bogor

Lewat Peggy, Mahasiswa Asal Bogor Ini Ajak Masyarakat Peduli Kebersihan Lingkungan

Peggy
Giri Marhara mahasiswa asal Bogor merakit alat untuk memungut sampah yang diberi nama Peggy. 

BOGOR-RADAR BOGOR, Berawal dari keprihatinannya terkait kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, Giri Marhara merakit alat untuk memungut sampah yang diberi nama Peggy.  Alat buatan mahasiswa asal Bogor ini memakai prinsip pesawat sederhana tuas.

Baca Juga : Prakiraan Cuaca : Pagi Ini Bogor Berawan, Siang Hingga Malam Hujan Sedang-Lebat

Mirip dengan mekanisme penjepit jemuran, apabila titik kuasa ditekan maka titik beban akan terbuka bersiap untuk mencengkram sampah yang akan diambil. Ketika titik kuasa dilepas, maka titik beban akan menutup dan mencengkram sampah tersebut.

“Alat yang saya buat ini ada berbagai jenis dan sudah melalui berbagai pengembangan. Awalnya menggunakan bambu dan penjepit kertas, kemudian dikembangkan menggunakan kayu bingkai. Sekarang sudah saya kembangkan lagi menggunakan pipa hollow alumunium,” papar Hara.

Beberapa bagian pada Peggy buatannya ini diciptakan melalui teknologi cetak tiga dimensi (3D). Ia mendesain dan mencetak bagian tersebut di rumahnya berbekal kemampuan yang didapat secara autodidak.

Selain alat pencapit sampah bernama Peggy, dirinya juga membuat troli tempat sampah yang dapat digunakan secara portabel. “Alatnya bernama Trash Bag Holder (TBH). Alat ini modifikasi dari troli yang saya beli kemudian diberikan adapter dan ring sehingga membentuk kantong sampah yang bisa dibawa kemana-mana,” ujar Hara.

Ia mengungkap dengan alat-alat yang dibuatnya tersebut semangatnya dalam membersihkan sampah dari alam semakin meningkat.

“Secara psikologis ada semangat. Rasanya seperti superhero yang pakai senjata dengan begitu saya tidak merasa rendah dan merasa keren. Selain mempermudah memungut sampah alat-alat ini menguatkan moral,” tuturnya.

Melalui Peggy, ia berharap pesannya kepada masyarakat untuk menumbuhkan budaya dan kesadaran untuk menjaga kebersihan dapat tersampaikan. Oleh sebab itulah ia membebaskan orang lain untuk memakai desain 3D yang dibuatnya untuk membuat sendiri alat tersebut.

“Semua orang bisa membuatnya sendiri, desain part 3D-nya bisa mereka dapatkan di link thingiverse yang ada di bio instagram @pungutologi. Kemudian mereka bisa print sendiri atau minta ke jasa print 3D. Saya mengajak orang untuk juga dapat berpartisipasi makanya mereka bisa membuat alat ini sendiri,” ujar Hara.

Peggy buatan Hara juga akan dijual secara online dalam beberapa waktu ke depan. “Bulan Juli nanti akan saya rilis. Masyarakat dapat memesan secara online,” tambahnya.

Dengan aksi akrobatik bak adegan film action ia beraksi memungut sampah menggunakan Peggy. Aktivitas bermain sembari memungut sampah juga dilakukannya untuk menarik perhatian anak-anak sehingga tertarik untuk ikut bersih-bersih. Ia menginginkan gerakan yang digagasnya tidak dipandang sebagai aktivitas yang rendah, justru sebagai kegiatan yang menyenangkan.

Hara menegaskan teknologi yang dibuatnya mungkin tidak bisa menyelesaikan masalah sampah secara langsung. Namun, ia berharap melalui gerakan dan inovasinya dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk turut berpartisipasi membersihkan alam dengan memungut sampah yang berserakan.

Baca Juga : Warga Sukamaju Nekat Lewati Jembatan Yang Nyaris Ambruk

Ia mengakui perjuangan mengatasi masalah sampah membutuhkan waktu yang lama. Oleh sebab itulah kesadaran dari setiap individu masyarakat akan sangat membantu penyelesaian masalah kebersihan di Indonesia.

“Kegiatan yang saya lakukan ini untuk mengimport budaya bersih-bersih yang sudah ada di negara maju untuk juga tumbuh di Indonesia. Karena teknologi secanggih apapun tidak dapat menyelesaikan masalah sampah jika budaya buang sampah sembarangan masih melekat pada masyarakat. Seribu orang memungut sampah sedikit akan lebih baik dibanding sepuluh orang memungut sampah banyak,” tegasnya. (cr1)

Editor : Yosep