25 radar bogor

Penerapan Biosekuriti Belum Maksimal, DKPP Masih Menunggu Bantuan dari Wali Kota Bogor

Wabah PMK sedang marak menyerang hewan jelang Idul Adha
Wabah PMK sedang marak menyerang hewan jelang Idul Adha

BOGOR-RADAR BOGOR, Upaya penanganan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, gencar dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor jelang Idul Adha.

Namun upaya tersebut, diakui masih belum berjalan secara maksimal. Dikarenakan terbatasnya jumlah obat-obatan, vitamin, maupun diisinfektan.

Baca juga: Bogor Hujan Deras, Pohon Tumbang Tutup 3 Ruas Jalan Ini

Kepala DKPP Kota Bogor, Anas S Rasmana mengatakan, penerapan upaya biosekuriti pada proses pengobatan hewan yang bergejala, masih belum berjalan secara masif.

“Ada pengobatan, tapi sangat terbatas. Masih butuh bantuan obat-obatan, vitamin, asupan herbal, dan suplemen,” ucap Anas pada Senin (13/6/2022).

Menyikapi kondisi tersebut, Anas mengakui dirinya sudah bertemu dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya untuk mengajukan bantuan tersebut.

Baca juga: Pengusaha Perempuan Binaan BRI, Dulang Untung dari Usaha Ecoprint

“Saya sudah bertemu dengan Walikota pada hari Sabtu (11/6). Beliau sudah setuju dan mudah-mudahan besok ditandatangani dan akan siap 2 hari ke depan,” terangnya.

Selain bantuan obat-obatan, bantuan lain seperti disinfektan dan peralatan penunjang lain juga dibutuhkan dalam pemaksimalan upaya biosekuriti yang akan dilakukan.

“Disinfektan yang baru tersedia itu jenis yang standar. Sementara kita membutuhkan disinfektan jenis Hypochlorous Acid (HOCl) yang memang aman jika terhirup oleh hewan dan manusia,” tutur Anas.

Baca juga: Airlangga: GITA untuk Hindarkan Politik Pecah Belah

Sejumlah peralatan diakui Anas juga dibutuhkan untuk menangani penyakit penyerta yang diakibatkan virus PMK.

“Alat-alat seperti suntikan, obat, dan lainnya disertakan dalam bantuan yang akan diberikan,” lengkapnya.

Pemberian obat obatan, vitamin, suplemen serta penyemprotan tersebut, akan diberikan kepada seluruh kandang yang dimiliki pedagang maupun peternak yang ada di Kota Bogor.

Baca juga: Pohon Tumbang Tutupi Ruas Jalan Abdullah Bin Nuh

Anas mengungkap pihaknya juga sedang menunggu persetujuan Wali Kota Bogor untuk pemberlakuan kebijakan penutupan sementara, hewan ternak yang akan masuk dan keluar Kota Bogor.

Di samping itu dirinya menjelaskan, sejauh ini sudah melaksanakan upaya biosekuriti.

Seperti penutupan sentra-sentra yang terdapat hewan ternak bergejala. Kemudian pemeriksaan juga dilakukan kepada hewan ternak yang bergejala PMK.

Baca juga: Airlangga: KIB Siap Sambut Partai Non-Parlemen Bergabung

“Hari ini pemeriksaan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) sudah mulai masuk. Pemeriksaan ini akan berlangsung 2 hari sekali,” terangnya.

Penerapan larangan masuk kandang bagi pihak yang tidak berkepentingan juga telah diberlakukan oleh pihaknya.

“Protokol kesehatan kami terapkan ketika masuk ke dalan kandang. Jadi orang yang akan masuk ke sana harus menggunakan alat pelindung diri (APD),” tutup Anas. (cr1)

Editor: Rany