25 radar bogor

Sapi Mati di Bubulak, Kepala RPH: Karena Sakit Kembung

Wabah PMK sedang marak menyerang hewan jelang Idul Adha
Wabah PMK sedang marak menyerang hewan jelang Idul Adha

BOGOR-RADAR BOGOR, Seekor sapi di rumah pemotongan hewan (RPH) di Kelurahan Bubulak ditemukan mati. Penemuan matinya seekor sapi tersebut hanya berselang 3 hari, setelah dikeluarkannya hasil uji laboratorium yang menyatakan terdapat 7 sapi positif penyakit mulut dan kuku (PMK) di RPH Bubulak.

Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) RPH Kota Bogor, Didong Suherbi membenarkan adanya sapi mati di RPH Bubulak. Namun dirinya menampik penyebab sapi mati tersebut karena terserang wabah PMK.

Baca juga: Women20 Gelar Pertemuan ke-4 di Manokwari, Dorong Akses Ekonomi untuk Perempuan Pedesaan dan Penyandang Disabilitas

“Benar ada yang mati satu ekor. Tapi bukan karena PMK, melainkan karena kembung,” ujar Didong pada Jum’at (10/6).

Didong menjelaskan keadaan ini diakibatkan cuaca Kota Bogor yang sering diguyur hujan. “Sekarang lagi musim hujan, biasanya pada musim hujan banyak sapi yang kembung,” ucapnya.

Pakan yang diberikan dalam keadaan basah inilah yang dapat memberikan pengaruh buruk pada hewan sapi.

Baca juga: Sekolah di Cileungsi Didemo Warga, Ini Penyebabnya

“Seharusnya kalau masih basah dikeringkan dulu. Makanya, pengambilan rumput diusahakan minimal pukul 10 pagi, sehingga embunnya sudah menguap,” papar Didong.

Selain itu, Didong menambahkan pada kondisi tersebut, pemberian pakan konsentrat pada sapi perlu dikurangi. “Jangan terlalu banyak pakan konsentrat, lebih baik pakan hijauan,” imbuhnya.

Baca juga: Ziarah ke Makam Imam Syafii, Presiden Pemuda OKI Usulkan Renovasi oleh Pemerintah Mesir

Diakuinya sapi yang mati tersebut bukan bagian dari ketujuh sapi yang terkonfirmasi positif terjangkit PMK.

Ia mengatakan sapi-sapi yang sedang menjalani isolasi berada dalam proses pemulihan.

“Tidak ada sapi yang dalam kondisi parah. Sapi yang sakit kita obati serta diberikan vitamin dan obat tradisional seperti kunyit untuk meningkatkan kekebalan sapinya,” tutupnya. (cr1)

Editor: Rany