25 radar bogor

Wabah PMK Meluas, Warga Dilarang Berikan Makanan Rusa di Istana Bogor

Warga saat memberikan makan rusa di luar pagar Istana Bogor. Sofyan/Radar Bogor
Warga saat memberikan makan rusa di luar pagar Istana Bogor. Sofyan/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Warga dilarang memberikan makanan ke rusa yang ada di Istana Bogor.

Hal itu akibat meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak.

Baca juga: Kemendikbudristek Apresisi UNIDA Bogor atas Keberhasilan Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten 2022

Keputusan itu diambil Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor. Untuk mencegah penyebaran PMK yang sudah masuk di Kota Bogor meluas dan menular ke rusa di Istana Bogor.

Kepala DKPP Kota Bogor, Anas S Rasmana mengaku sudah melakukan pertemuan dengan bagian protokol Istana Bogor, untuk membahas pencegahan penularan penyakit pada rusa di Istana Bogor.

baca juga: Jokowi Luncurkan Pusat Mangrove Dunia, 600.000 Hektar Mangrove Akan Direhabilitasi

“Baru-baru ini kita melakukan pertemuan dengan bagian protokol Istana, kita sudah sepakati untuk mengecek secara klinis, kalau diizinkan oleh pihak Istana kita akan cek kesehatannya,” kata Anas S Rasmana, Jumat (10/6/2022).

Menurut Anas, sebenarnya rusa itu berbeda dengan kambing. Di mana hewan ini bukanlah hewan ternak yang secara spesifik bisa dipegang atau dielus-elus.

Untuk itu, pihaknya mengimbau ke pengelola Istana Bogor untuk tidak memberikan kesempatan ke warga atau pengunjung untuk memberikan makan terlebih dahulu.

Baca juga: Kirim Inorga Ikuti Forprov Jabar IV di SUmedang, KORMI Kota Bogor Siap Ukir Prestasi Maksimal

Anas juga meminta pihak Istana Bogor mengeluarkan tulisan larangan agar tak memberikan makan kepada rusa selama wabah PMK.

“Kalau bisa dipasang tulisan (larangannya) gitu. Karena, kalau airborne kan susah diduganya, makanya langkah kongkritnya itu yang bisa kita lakukan sementara,” ucap Anas.

Selain itu, ditambahkan Anas, ada beberapa hal lain yang harus diantisipasi pihak Istana Bogor untuk mencegah PMK memapar Rusa yang ada disana.

Diantaranya hewan kurban tidak diizinkan masuk ke Istana Bogor. Kemudian, pegawai yang bekerja di Istana Bogor tidak boleh sembarang mengunjungi kandang sapi.

Baca juga: Persemaian Rumpin Diresmikan Jokowi, Upaya Rehabilitasi Lingkungan Rusak

“Kalau pun harus mengunjungi kandang sapi, intinya harus steril dengan menggunakan APD dan saat masuk ke Istana Bogor harus bersih,” ujarnya.

Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengaku saat ini tengah memperketat pengawasan terhadap hewan-hewan berkuku kaki belah yang ada di wilayahnya.

Hal ini dilakukan untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) meluas di Kota Bogor imbas 7 ekor sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak dinyatakan positif PMK.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menjelaskan, sebenarnya ketika ke-7 ekor sapi ditetapkan suspek PMK, pihaknya sudah melakukan pencegahan penyebaran dengan melakukan penutupan terhadap RPH Bubulak, Kebonpedes dan melakukan isolasi terhadap hewan-hewan yang ada disana.

Baca juga: Di Sini Jenazah Eril Akan Dimakamkan, Tiba di Bandung Diperkirakan Minggu

Bahkan, penyekatan di enam titik terus dilakukan terhadap kendaraan angkutan hewan yang datang dari luar Kota Bogor.

Akan tetapi, untuk memastikan PMK ini tidak menyebar di Kota Bogor, pihaknya sudah meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor untuk memonitoring dan memantau secara intensif titik-titik penjualan hewan kurban yang ada di wilayahnya.

“Kita juga minta dinas untuk memperhatikan agar hewan kurban harus memiliki syarat kesehatan yang dianjurkan oleh Dinkes Kota Bogor,” kata Dedie A Rachim .

“(Karena) tentu kita ingin hewan ini betul-betul hewan yang sehat, sehat buat manusia dan sehat untuk hewan lainnya,” sambungnya.

Selain itu, menurut Dedie A Rachim, pihaknya juga sudah meminta kepada dinas-dinas lain yang ada di lingkup Pemkot Bogor, untuk ikut mengeliminir permasalahan yang mungkin timbul dan mengakibatkan hewan-hewan lain terjangkit PMK. Sebab, penyebaran PMK ini bisa terjadi melalui udara atau air bone.

Baca juga: Laba BUMN Tembus Rp126 Triliun, BRI Jadi Penyumbang Terbesar

“Kan kalau merebak di Kota Bogor akan berdampak ke hewan lain, termasuk Rusa di Istana Bogor, itu jadi bahaya. Dinas kita udah coba minta untuk mengeliminir,” ucap dia.

Meski begitu, Dedie A Rachim mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dengan persoalan ini. Karena, meski terjangkit PMK, hewan tersebut masih bisa dikonsumsi dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.

“Jadi kepada masyarakat Kota Bogor agar tidak perlu adanya ketakutan yang berlebihan,” tukasnya.(ded)

Editor: Rany