25 radar bogor

Petani Milenial di Kampung Rambai Manfaatkan Lahan Tidur Jadi Pertanian Terintegrasi

Petani Milenial
Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PPP Akhmad Saeful Bakhri saat memberikan pengarahan kepada petani milenial di Kampung Rambay, Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara.
Petani Milenial
Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PPP Akhmad Saeful Bakhri saat memberikan pengarahan kepada petani milenial di Kampung Rambay, Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara.

BOGOR-RADAR BOGOR, Keterbatasan lahan perkotaan tak menyurutkan bagi para petani milenial untuk bisa mengasah diri mengembangkan usaha dibidang pertanian.

Baca Juga : Laba BUMN Tembus Rp126 Triliun, BRI Jadi Penyumbang Terbesar

Sejumlah pemuda para petani milenial di Kota Bogor itu, memanfaatkan lahan tidur di Kampung Rambay, Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, agar menjadi lebih produktif.

Warga Kampung Rambay Hadi (40) mengatakan, mulanya keterbatasan lahan membuat ruang gerak pemuda menjadi terbatas.

Namunn ditangan para pemuda Kampung Rambay yang kreatif, masalah keterbatasan tak menjadi penghalang untuk gerak tumbuh menjemput impiannya.

“Melalui pembinaan dan pelatihan yang diberikan oleh kang ASB (Akhmad Saeful Bakhri), anak-anak disini dirangkul untuk membuat konsep atau usulan untuk membuat satu usaha yang memiliki nilai potensi ekonomi yang tinggi,” katanya usai kegiatan pembukaan pelatihan berbasis masyarakat, Kamis (9/6/2022).

Konsep itu sebelumnya diajukan dan diusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, yang kemudian difasilitasi untuk mendapat bantuan pelatihan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Ketenagakerjaan Kota Bogor.

Hadi menjelaskan, program yang diberikan berupa pelatihan bertani dengan menggunakan sistem hidroponik serta pelatihan tata boga.

Tak hanya diberi bekal ilmu, para pemuda yang beberapa diantaranya kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19 ini pun mendapat seperangkat instalasi hidroponik.

“Lahannya kita menggunakan lahan milik warga yang awalnya lahan tidur tak terpakai menjadi lahan produktif. Sehingga ada sinergi saling dukung memajukan wilayah antar warga yang di dukung wakil rakyat,” katanya.

Sementara itu, seorang pemuda peserta pelatihan Sahrian (23) mengaku sangat terbantu dengan adanya program pelatihan tersebut.

Dengan adanya sarana prasarana hidroponik ini Ia bisa belajar bagaiamana bertani dilahan sempit namun hasil maksimal.

“Kalau saya pribadi baru tau ada sistem pertanian ini. Dari pelatihan yang didapat ternyata harga jual sayur hasil hidroponik ini harganya lebih tinggi,” ujarnya.

Di lokasi yang sama, Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PPP Akhmad Saeful Bakhri mengatakan, bantuan pelatihan dan sapras untuk hidroponik itu merupakan aspirasi yang disampaikan oleh para pemuda di Kampung Rambay yang dituangkan dalam pokok-pokok pikiran DPRD Kota Bogor.

“Disaat pandemi, banyak pengangguran dengan usia produktif. Dengan pelatihan hidroponik ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi baru diwilayah. Dengan digawangi anak muda, tentunya akan muncul enterpreuner baru. Dan menjadi market yang terintegrasi,” ujarnya.

Baca Juga : Luncurkan Maranggi Frozen, Dapoer Ceu Epoy Rutin Berbagi Berkah Tiap Jumat

Konsep dan program hidroponik, serta pelatihan tata boga yang dilakukan ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat melalui Presiden Jokowi yang mengintruksikan agar memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami tanaman pangan. Pun, program dari Pemprov Jawa Barat yang sedang menggaungkan Petani milenial.

“Saya melihat, disini ada semangat akan hadirnya petani milenial. Karena pemuda di Kampung Rambay, dilatih juga bagaimana mengembangkan pertanian dari hulu ke hilir. Dari proses tanam hingga panen dan kerjasama pemasaran,” tukasnya. (ded)

Reporter : Dede
Editor : Yosep