25 radar bogor

Kondisi Terkini Hewan Ternak Bergejala Klinis PMK di RPH Bubulak

Wabah PMK sedang marak menyerang hewan jelang Idul Adha
Wabah PMK sedang marak menyerang hewan jelang Idul Adha

BOGOR-RADAR BOGOR, Sejumlah sapi di rumah pemotongan hewan (RPH) di Kelurahan Bubulak ditemukan bergejala klinis terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Akibatnya, seluruh sapi harus menjalani isolasi selama 14 hari.

Baca juga: Hari Keamanan Pangan, KNPI Ajak Kawula Muda Jadi Petani 

Kebijakan penutupan pasar hewan juga diberlakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, menghindari semakin tersebarnya gejala tersebut ke wilayah lainnya.

Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) RPH Kota Bogor, Didong Suherbi mengatakan, saat ini seluruh sapi dalam proses pemulihan.

Ia menerangkan seluruh sapi yang terindikasi gejala PMK mendapatkan perlakuan khusus. Pemberian obat tradisional digunakan untuk meningkatkan kekebalan imunnya.

Baca juga: Puting Beliung Hancurkan 44 Rumah di Puncak Bogor

“Kita berikan obat tradisional seperti kunyit, madu, brotowali, dan bahan lainnya,” papar Didong, Selasa (7/6/2022).

Didong menyebut, semua sapi dalam kondisi berangsur membaik.

“Sapi-sapi sudah mau makan dan minum. Tapi belum sempurna,” tambahnya.

Selain itu, menurutnya suhu sapi-sapi tersebut juga mulai berangsur normal.

“Puncaknya itu minggu lalu (31/5). Sekarang sudah seminggu dan masuk pada proses pemulihan, Insyallah 18 Juni sudah selesai,” ucapnya.

Baca juga: PPDB SMA/SMK Kabupaten Bogor Hanya Dapat Menerima 36 Persen

Dirinya menambahkan, untuk kondisi hewan lain, seperti kambing dan domba tidak ditemukan gejala klinis dan tidak terkena infeksi.

Didong menjelaskan kondisi sapi yang terjangkit PMK memiliki ciri suhu badan tinggi mencapai 41 derajat celcius, hipersalivasi (air liur terus keluar).

“Ciri lainnya yaitu lepuh-lepuh di mulut, kalau kuku hewan yang terkena itu ada semacan luka,” papar Didong.

Ia berharap, kondisi hewan ternak dapat terus membaik. Sehingga setelah masa isolasi selesai, pasar hewan dapat dibuka kembali.

“Setelah semua sehat, kita bisa memasukan lagi sapi-sapi untuk qurban dari luar,” tutupnya. (cr1)

Editor: Rany