25 radar bogor

Survei Pilpres 2024, Trennya Kini Pertarungan Antara Pemilih Prabowo vs Ganjar

Survei LSI
Survei LSI Denny JA menghasilkan Prabowo unggul telak dari Ganjar.
Pilpres 2024
Pola pemilih untuk Pilpres 2024 trennya kini cenderung bertarung antara pemilih Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Pola pemilih untuk Pilpres 2024 terus berubah setiap waktu. Kini trennya cenderung bertarung antara pemilih Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo.

Baca Juga : Endang S Thohari: PIRA Komitmen Menangkan Gerindra dan Prabowo Presiden di Pilpres 2024

Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam keterangannya menuturkan, kini terjadi tren pemilih Ganjar dan Prabowo selalu unggul di hasil survei Pilpres 2024.

“Sementara Anies cenderung statis. Sekarang peperangan terjadi antara Prabowo dengan Ganjar. Antara Desember-Maret, Prabowo naik 4 persen dan Ganjar turun 4 persen,” ujar Saiful Mujani dalam keterangannya, Sabtu (4/6/2022).

Saiful menuturkan, Prabowo dan Ganjar memang kerap berada di posisi teratas dalam berbagai jajak pendapat lembaga survei terkait Pilpres 2024.

Belakangan SMRC mencatat, pemilih Jokowi-Maruf banyak yang memutuskan beralih mendukung Menhan di Pilpres mendatang.

Dalam survei-survei yang dilakukan SMRC selama setahun terakhir, masyarakat yang memilih Jokowi pada Pilpres 2019, kini trennya cenderung memilih Ganjar, meskipun banyak juga yang bergeser ke Prabowo dan Anies Baswedan.

SMRC menggelar empat kali survei dalam medio Mei 2021 hingga Maret 2022. Pada survei itu, Ganjar merebut suara paling banyak dari pemilih Jokowi.

Pergerakannya dari 32,8 persen pada Mei 2021. Bahkan sempat melonjak 40,6 persen di Desember 2021. Terakhir turun jadi 36,9 persen pada Maret 2022.

Baca Juga : Jelang Pilpres 2024, Pengamat Sebut Anies-Prabowo Berpotensi Pecah Kongsi

Di sisi lain, Prabowo meraih 24,6 persen pada Mei 2021. Lalul turun 22,4 persen di Desember 2021. Lantas naik lagi menjadi 26,3 persen pada survei Pilpres 2024 Maret 2022. Begitu juga dengan Anies Baswedan yang meraih 23,8 pada Mei 2021. Pada Maret 2022 mendapat 20,8 persen.

Menurut Mujani, perilaku pemilih Jokowi-Ma’ruf tidak bisa hanya didasarkan keputusan partai. Aspek-aspek dari partai politik lain juga perlu dihitung.

Pasalnya, jumlah suara PDIP hanya 20 persen. Sementara Jokowi-Ma’ruf memperoleh 55 persen suara pada Pemilu 2019. (jpg)

Editor : Yosep