25 radar bogor

Dua CPNS Kota Bogor Mengundurkan Diri, Alasanya Begini…

CPNS Disabilitas
Galih Purnama, saat menerima SK CPNS di Alun-Alun Kota Bogor, Jumat (1/4/2022).

BOGOR-RADAR BOGOR, Sebanyak dua orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Bogor mengundurkan diri.

Mereka mengundurkan karena mendapatkan promosi kerja dari tempat kerja asalnya.

Kepala Bidang Formasi Data dan Kepegawaian Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor, Aries Hendardi mengatakan, setelah dinyatakan lolos seleksi, dua CPNS tersebut buru-buru mengundurkan diri.

Baca juga: Berkunjung ke Jerman, Airlangga: Indonesia Berpeluang Tarik Banyak Investor

“Ada dua orang (mengundurkan diri), alasanya mendapatkan promosi dipekerjaannya,” kata Aries, kepada Radar Bogor, Senin (30/5/2022).

Dua CPNS yang mengundurkan diri seharusnya menempati Posisi Analis Transaksi Keuangan Pusat dan Daerah Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), sedangkan satu lagi menempati posisi perawat di RSUD Kota Bogor.

Baca juga: Jaringan 5G XL Axiata Siap Sukseskan Ajang Balap Mobil Formula E di Jakarta

Meski sempat terjadi kekosongan pada dua intansi pemerintahan di Kota Bogor tersebut, Panselnas Badan Kepegawaian Negara (BKN) rupanya sudah melakukan pergantian setelah mereka menerima pengajuan pengunduran diri sebagai CPNS.

“Nia Amalia saat ini menempati posisi Analis transaksi keuangan pusat dan daerah di BKAD, dan Tati Hasmawati perawat di RSUD. Ini nama pengganti yang mengundurkan diri,” kata Aries.

Baca juga: Wabah PMK Masuk Kabupaten, Kota Bogor Perketat Jalur Masuk Perdagangan Sapi

Menurutnya, penempatan dua nama yang baru tersebut diambil oleh Pansel BKN berdasarkan nilai urutan yang berada di bawah dua CPNS yang mengundurkan diri.

Namun demikian, Aries menegaskan dua CPNS Pemkot Bogor yang mengundurkan diri tidak dikenakan sanksi. Musababnya, saat mengundurkan dari, keduanya belum mendapatkan penetapan NIP.

“Jadi masih kebijakan BKN pusat, tidak ada sanksi,” katanya.

Baca juga: Belasan Sapi Terinfeksi Wabah PMK di Jonggol Mulai Sembuh

Sehingga, secara umum sebanyak 591 Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari 257 CPNS dan 334 P3K terisi penuh.

Hal itu berkaitan dengan 112.513 pelamar yang diterima sebagai CPNS, sebanyak 100 orang mengundurkan diri.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) membuka kesempatan untuk mengisi kuota kosong tersebut sampai pengurusan nomor induk pegawai (NIP) ditutup.

Sebelumnya, mereka menerima Surat Keputusan (SK) di Alun-alun Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Kawasan Puncak Surganya Penjual Kambing, Pemdes Tugu Utara Wanti-wanti Wabah PMK

Penyerahan SK CPNS dan P3K sekaligus kartu ATM BJB ini dilakukan secara simbolis Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Wakil Wali Kota, Dedie A. Rachim, Sekretaris Daerah (Sekda), Syarifah Sofiah dan kepala dinas terkait.

“Ini awal memasuki babak baru yang sangat berarti, bukan hanya untuk bapak ibu tapi juga Pemkot Bogor,” ujar Bima Arya.

Dia menekankan, menjadi bagian dari pemerintah, menjadi bagian dari ASN, menjadi bagian dari pelayan publik adalah pengabdian.

Semangatnya adalah semangat pengabdian bukan mata pencaharian.

Banyak yang mengaku, mengklaim sebagai pelayan publik, tapi yang jelas dan resmi melayani publik itu ASN.

Baca juga: Upaya Entaskan Masalah Stunting, Indomaret Gelar Penyuluhan Kesehatan untuk Balita

“Semangatnya harus semangat pengabdian bukan mata pencaharian, karena itu dua hal yang sangat berbeda,” tegasnya.

Di sisi lain, bukan berarti tidak berpikir materi, namun jangan jadikan materi sebagai yang utama.

Sebab, siapapun yang orientasinya mengabdi, maka jalan akan terbuka, karir yang lebih berarti dan lebih strategis.

Namun yang sedari awal mencari mata pencaharian itu akan didapat tapi kemuliaan, kehormatan belum tentu didapat.

“Insya Allah kalau semangatnya semangat pengabdian, maka kehormatan dan kemuliaan akan dimiliki,” katanya.

Baca juga: Sadio Mane Bakal Tinggalkan Liverpool, Ini Klub Tujuan Selanjutnya

Di samping itu, menjadi bagian dari birokrasi harus mampu menghadapi tantangan terbesarnya yakni harus bisa keluar dari jebakan rutinitas, harus berpikir out of the box dan harus berpikir luar biasa.

Ia menginginkan semuanya memiliki cita-cita luar biasa, berpikir di luar kotak, berpikir dan bekerja dengan luar biasa.

“Kota Bogor dihormati, dihargai, diteladani karena banyak contoh luar biasa yang telah dilakukan birokrat dari masa ke masa. Ratusan penghargaan didapat karena ada orang-orang luar biasa yang semangat mengabdi. Belajar dan teladani para senior yang selalu ikhlas bekerja dan ikhlas ditempatkan dimanapun,” sebutnya.(ded)

Editor: Rany