JASINGA-RADAR BOGOR, Musim panen padi sudah mulai berlangsung salah satunya di Kampung Parung Sapi Embah Muhyiddin, Desa Sipak, Kecamatan Jasinga. Musababnya, kali ini mereka menggunakan mesin rakitan yang sebelumnya masih alat tradisional.
“Kalau saat ini kami menggunakan mesin rakitan sejak tahun lalu dan Alhamdulillah sangat bermanfaat, selain menghemat waktu dan tenaga, untuk biaya juga tidak terlalu mahal,” kata perakit alat mesin pencacah padi, Indah (53), kepada wartawan, Minggu (29/5/2022).
Senada dikatakan Hery (30) salah satu perakit alat pencacah, mengatakan bahwa mesin yang digunakan untuk memisahkan biji padi merupakan hasil buatan saudaranya.
Baca juga: Pelaku Cabul di Kota Batu Dibekuk Polisi
“Untuk bahannya hanya kayu bekas, seng, dan mesin diesel,” ucapnya.
Hery menegaskan manfaat dari hasil mesin rakitan tersebut meski sederhana sudah cukup mampu memberikan manfaat bagi petani padi.
“Sebelum ada alat ini, biasanya setiap panen menggunakan alat tradisional dengan cara padi dibanting ke bambu agar rerpisah dari batang,” cetusnya.
Baca juga: Pembangunan Pagar Beton, Saluran Air dan Jalan Warga Menyempit
Sementara pemakaian bahan bakar sendiri, dia menuturkan satu liter bensin habis dalam sehari untuk satu petak sawah berukuran sedang.
“Kebetulan kami garap lahan punya orang, untuk hasilnya dibagi sama. Bahkan, rata-rata masarakat lain sama juga menggarap lahan orang lain,” katanya.
(Abi)