BOGOR-RADAR BOGOR, Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) luncurkan program orang tua asuh (OTA) untuk membantu mahasiswa yang tidak mampu.
Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan helatan Forum Silaturahmi Alumni (FSA) IPB ke-8 yang digelar di IPB International Convention Center (IICC) Botani Square, Kota Bogor, Jum’at (27/5/2022).
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) HA IPB, Walneg S Jas menjelaskan melalui program ini setiap mahasiswa akan menerima bantuan Rp 6 juta persemesternya.
Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai Aere, Jamaah At-Taqwa Balai Kota Bogor Gelar Doa Bersama
Kategori mahasiswa yang dapat menjadi anak asuh ialah mahasiswa yang tidak mampu secara finansial.
“Mahasiswa yang tidak bisa membayar ung kuliah tunggal (UKT) karena orang tuanya kena PHK, atau orang tua meninggal, maupun yang memang berasal dari kalangan kurang mampu akan kita bantu,” tambah Walneg.
Di samping itu, kategori lainnya ialah mahasiswa yang memiliki prestasi akademik.
“Tentu mereka yang berprestasi. Tapi itu tidak menjadi pertimbangan utama kita,” ucapnya.
Baca juga: Deklarasi Anti Kekerasan, Geng Motor Bubar Menjadi Ormas
Walneg menerangkan setiap OTA bisa memiliki satu maupun lebih anak asuh. Selain itu juga, OTA bisa dilaksanakan secara berkelompok maupun oleh perusahaan.
Selanjutnya mahasiswa yang menjadi anak asuh akan berkewajiban melaporkan prestasinya kepada orang tua asuhnya.
“Jadi setiap bulan wajib melaporkan prestasinya, dan setiap semester melaporkan transkrip nilainya,” terang Walneg.
Hubungan antara anak asuh dengan orang tua asuh tersebut akan disimbolisasikan dengan perawatan tanaman langka.
“Nanti orang tua asuh akan menanam pohon langka di kawasan IPB, kemudian pohon itu dipelihara oleh anak asuhnya, sebagai simbolisasi hubungan erat keduanya,” tuturnya.
Baca juga: Kendalikan Harga Minyak Goreng Curah di Kota Bogor, Satgas Mulai Incar Distributor
Dirinya berharap melalui program OTA akan banyak mahasiswa terbantu dan sukses menyelesaikan pendidikan kuliah untuk kemudian menjadi orang tua asuh selanjutnya.
Ia menargetkan HA IPB dapat membantu 500 mahasiswa dalam program tersebut.
“Jadi jangan sampai di IPB ada yang berhenti kuliah karena tidak punya uang. Di situ tanggung jawab alumni,” tutup Walneg. (cr1)
Editor: Rany