25 radar bogor

Penembakan massal di Sekolah Dasar, 14 Siswa dan Satu Guru Tewas

Ilustrasi penembakan brutal
Ilustrasi penembakan brutal
Ilustrasi penembakan massal di sekolah dasar
Ilustrasi penembakan massal di sekolah dasar.

TEXAS-Aksi penembakan massal di sekolah dasar terjadi di Texas Selatan Selasa (24/5/2022) waktu setempat. Pelaku merupakan seorang pemuda yang diidentifikasi bernama Salvador Ramos (18).

Baca Juga : Penembakan Brutal di Stasiun Kereta Bawah Tanah New York, 16 Korban Luka

Akibat aksi penembakan massal di sekolah dasar itu, 14 anak dan satu guru tewas. Tersangka penembakan juga tewas ditangan polisi.

Hal ini dikatakan Gubernur Greg Abbott kepada wartawan, dalam serangan terbaru dari penembakan massal di sekolah dasar yang melanda Amerika Serikat.

Abbott mengatakan, pelaku penembakan tampaknya dibunuh oleh petugas polisi yang merespons di tempat kejadian. Saat melumpuhkan Salvador Ramos, dua dari petugas terkena tembakan, meskipun gubernur mengatakan luka mereka tidak serius.

“Dia menembak dan membunuh secara mengerikan, tidak dapat dipahami, 14 siswa dan membunuh seorang guru. Ramos, penembaknya, dia sendiri sudah meninggal dan diyakini bahwa petugas yang merespons membunuhnya,” kata Abbott dalam jumpa pers, seperti diberitakan Reuters, Rabu (25/5/2022).

“Diyakini bahwa dia meninggalkan kendaraannya, dan masuk ke sekolah dasar Robb Uvalde dengan pistol, dan dia mungkin juga membawa senapan, tetapi itu belum dikonfirmasi menurut laporan terbaru saya,” tambah Abbott.

Baca Juga : Galang Dana, Jaket Presiden Ukraina Terjual Rp1,6 Miliar

Motif penembakan massal di sekolah dasar di Texas itu belum diketahui. Pihak berwenang mengatakan tersangka bertindak sendiri. Rincian resmi tentang keadaan penembakan dini hari itu juga masih belum jelas.

Sebelumnya, terjadi aksi serupa oleh seorang pemuda yang melepaskan tembakan dengan senapan serbu, di sebuah toko kelontong di lingkungan yang didominasi kulit hitam di Buffalo, New York.

Akibatnya, 10 orang dinyatakan tewas dalam indisiden yang disebut pihak berwenang sebagai tindakan bermotivasi rasial dan kejahatan kebencian. (jpg)

Editor : Yosep