25 radar bogor

Viral Pengendara Tahan Palang Pintu dengan Tangan, Warganet Ramai-ramai Keluhkan Perlintasan Kereta Kebon Pedes yang Crowded

Viral Pengendara Tahan Palang Pintu dengan Tangan, Warganet Ramai-ramai Keluhkan Perlintasan Kereta Kebon Pedes yang Crowded. Sofyan/Radar Bogor
Viral Pengendara Tahan Palang Pintu dengan Tangan, Warganet Ramai-ramai Keluhkan Perlintasan Kereta Kebon Pedes yang Crowded. Sofyan/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Seorang pengendara mobil Fortuner nekat menahan palang pintu kereta api dengan tangan di perlintasan kereta Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, viral dimedia sosial, baru-baru ini.

Video yang memerlihatkan aksinya itu diunggah oleh akun Instagram @Radarbogor pada Jumat (20/5/2022).

Baca juga: Maju ke Tingkat Jawa Barat, Posyandu Melati Siap Wakili Kabupaten Bogor

Hingga kini, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 3.357 orang, dan juga mendapatkan ratusan komentar dari netizen.

Dalam video tersebut, terlihat pengendara mobil berhenti tepat di bawah palang pintu kereta api.

Baca juga: Panaskan Mesin Politik, KPPG Kota Bogor Targetkan Raih Dua Kader Perempuan jadi Anggota Legislatif 2024

Alhasil, palang pintu otomatis mengenai atap mobilnya berwarna hitam tersebut, dan tanpa disangka orang yang berada di samping pengendara memilih menahannya menggunakan tangan.

Aksi si pengendara menahan palang pintu tersebut ia lakukan hingga kereta api melintas. Diduga aksi pengendara tersebut dilakukan karena tak ingin atap mobilnya lecet.

Baca juga: Panaskan Mesin Politik, KPPG Kota Bogor Targetkan Raih Dua Kader Perempuan jadi Anggota Legislatif 2024

Pengendara lainnya yang persis berada di samping mobil tersebut sengaja merekam kejadian tersebut.

Unggahan video tersebut langsung mendapatkan respon dari warganet yang sebagian besar meminta agar menjadi perhatian pemerintah, agar tak membahayakan pengendara yang melintas.

Baca juga: Penerimaan PBB-P2 Kota Bogor Periode Februari-April Naik

“Perlintasan KRL Kebon pedes mah memang juara kalau soal crowded dan potensi bahayanya. Jalanan sempit, rusak pula, posisi rel yang juga melintangnya miring. Kalau pas ujan banyak motor yang melintir. Belum lagi pas pertemuan dari arah dalam pertigaan Pondok Rumput. Ditambah pengendara juga sering gak tertib, nutup jalan arah berlawanan pas pintu kereta ketutup,” tulis @gegasugi.

“Otoritas terkait apa gak ada niat buat memperlancar perlintasan ini ya? Supaya aman, dan lancar kaya pintu perlintasan Pondok rumput (RE Martadinata) yang udah dibuat fly Over, ” sambungnya.

Baca juga: Raih WTP Keenam Secara Beruntun, Bima Arya: Ini Menunjukan Kesiapan Membangun Sistem Pemerintahan yang Bersih

Hal senada juga diungkapkan warganet lainnya yang menyebut perlintasan kereta Kebon Pedes, crowded.

“Saya sering lewat sini. Kepadatan lalulintas jadi problem. Kadang kalau crowded macet, kita harus jalan perlahan di atas perlintasan sebidang yang ekstrim dan menanjak ini,” tulis @aa.fikri.am.

Baca juga: Kerap Diprotes, Pemcam Rumpin Datangi Lokasi Ternak ayam

“Ini tuh kayanya bukan murni keteledoran si pengemudi mobil, kadang lagi antri gitu banyak yang menyerobot, yang seharusnya mobil bisa jalan jadi ketunda terus. Disaat yang bersamaan datanglah kereta lain yang ingin melintas, sehingga si mobil terjebak. Maju bahaya, mundur gak bisa,” cetus @bogorultrasultur.

Disisi lain, rencana pembangunan perlintasan tidak sebidang di lintasan kereta Kebon Pedes, hingga kini masih terkendala.

Baca juga: Dua Tahun Vakum Karena Pandemi, Helaran HJB ke-540 Dipusatkan di Alun-Alun Kota Bogor

Selain masuk dalam janji politik yang dituangkan dalam enam skala prioritas, rencana proyek pembangunan lintas bawah atau underpass Kebonpedes tersebut untuk mengurangi kemacetan di kawasan tersebut.

“Untuk penanganan (perlintasan tidak sebidang) masuk dalam Bogor lancar. Untuk penanganan Fly Over Martadinata dan Kebonpedes, RE Martadinata kan sudah jadi. Untuk perlinasan Kebon Pedes itu permasalahanya harus pembebasan lahan,” kata Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Kota Bogor, Naufal Isnaeni, belum lama ini.

Baca juga: Perkuat Kerja Sama Ekonomi dengan Arab Saudi, Airlangga Bahas Visi Indonesia Emas 2045

Namun demikian, Pemkot Bogor pada tahun ini tengah menyelesaikan DED untuk menyiapkan rencana pembangunan Fly Over perlintasan Kebon Pedes yang diperkirakan baru akan di bangun pada tahun 2024.

“Hanya saja, memerlukan dana yang besar dan rekayasa lalulintas. Sekarang itu yang prioritas Otista sedang diusulkan ke Provinsi. Itu next tahun berikutnya dan juga akan meminta ke pusat.

Baca juga: Dua Tahun Vakum Karena Pandemi, Helaran HJB ke-540 Dipusatkan di Alun-Alun Kota Bogor

“Gak tau 2024, kan harus bebaskan lahan karena tahapanya DED, pembebasan lahan, baru penganggaran dibangun. Jadikan, prioritas kita juga harus realistis, membangun RE Martadinata saja susah,” ungkapnya.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Chusnul Rozaqi mengatakan, untuk rencana pembangunan underpass tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Karena itu jalan provinsi. Informasinya mereka siap juga untuk bantu anggaran pekerjan fisik-nya,” kata Chusnul.

Baca juga: Indonesia Menjadi Penyumbang Terbesar Penjualan Mitsubishi Motors Secara Global Tahun Fiskal 2021

Saat ini, proyek pembangunan underpass tersebut masih diajukan ke Kantor Sekretariat Presiden (KSP).

Meski begitu, sambung dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor diminta untuk melakukan pembebasan lahan demi menunjang proyek jalan underpass Kebonpedes.

Baca juga: Wabah PMK Sudah Menyebar ke 8 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat, Bogor Siaga Satu

“Tapi mereka minta bebaskan tanahnya dulu. Jadi ya kita akan anggarkan untuk pembebasan lahan. Mereka siap bantu (anggaran pekerjaan) fisik,” ujarnya.

Kendati demikian, Chusnul memastikan belum ada alokasi anggaran untuk pembebasan lahan untuk proyek underpass Kebonpedes pada tahun anggaran 2021.

Pihaknya pun berencana memasukan rencana pembebasan lahan pada tahun depan.

Baca juga: Pengedar Uang Palsu di Tamansari Masih Berkeliaran, Korban Bertambah

“Kalau sekarang uangnya belum ada (dialokasikan, red). Tahun depan ada? Ya doakan saja, yang jelas untuk pembebasan lahan kita yang anggarkan,” ucap Chusnul.

Ia juga menyebut bahwa kebutuhan tanah untuk dibebaskan sekitar 4.400 meter persegi.

“Kebutuhan lahan kira-kira 4.400 meter persegi,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, kajian tentang detail engineering design (DED) proyek lintas bawah Kebon Pedes sudah selesai dikerjakan.

Baca juga: Sekolah di Kota Bogor Boleh PTM 100 Persen Setelah PPDB, Tetap Pakai Masker

Saat ini, hasilnya bersama kajian 12 proyek pembangunan di Kota Bogor sudah diserahkan ke pemerintah pusat.

“Kita mengajukan DED ini pernah kita ajukan ke pusat. Kan ada 12 proyek dari Pemkot Bogor melalui KSP, berdasarkan pembicaraan tindak lanjut permintaan Pemkot Bogor kepada presiden RI pada saat itu. Sekarang ini masih dalam proses,” ungkapnya.

Mantan Direktur KPK itu mengungkapkan dalam pembangunan perlintasan tidak sebidang memunculkan banyak kendala sehingga tak bisa segera dibangun. Di antaranya, akibat pandemi Covid-19, refokusing anggaran, hingga pengalihan prioritas pembangunan.

Baca juga: Sukses Jalankan Transformasi, BRI Dinobatkan Jadi Best of The Best BUMN

Menurut dia, dari 12 program yang dicanangkan Pemkot Bogor, pemerintah pusat bisa memilih dan mengeksekusi berapa program yang dianggap layak.

“Sampai saat ini usulan itu sudah ada di pemerintah pusat. Salah satunya adalah underpass atau flyover Kebon Pedes,” tegas Dedie.

Dedie mengakui, proyek itu bisa memunculkan opsi lintas atas (flyover).(ded)

Editor: Rany