25 radar bogor

Pemkab Bogor Larang Masuk Hewan Kurban Asal Wilayah Kasus PMK

Penjual hewan kurban di Jalan KSR. Dadi Kusmayadi, Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat saat menjaga hewannya. Dinas Peternakan Kabupaten Bogor antisipasi hewan kurban berasal dari daerah Penyakit mulut dan Kuku (PMK) jelang Idul Adha mendatang. Foto : Hendi/Radar Bogor
Penjual hewan kurban di Jalan KSR. Dadi Kusmayadi, Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat saat menjaga hewannya. Dinas Peternakan Kabupaten Bogor antisipasi hewan kurban berasal dari daerah Penyakit mulut dan Kuku (PMK) jelang Idul Adha mendatang. Foto : Hendi/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Merebaknya wabah penyakit Mulut dan Kuku (PMK) diprediksi bakal mempengaruhi ketersediaan hewan kurban perayaan Idul Adha 2022.

Di Kabupaten Bogor sendiri, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) mulai melakukan antisipasi setiap masuknya hewan ternak.

Baca juga: Belum Ada Listrik dan Air, PKL Belum Bisa Relokasi Ke Rest Area Gunung Mas Puncak

“Biasanya H-30 kami mulai menerjunkan petugas untuk memerika hewan ternak di lapangan, namun dengan adanya wabah PMK ini, antisipasinya kami majukan,” ungkap Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Diskanak Kabupaten Bogor, Hardy Hendriwan kepada Radar Bogor, Senin, (23/5).

Hardy mengatakan, Diskanak dengan tegas menolak hewan ternak yang berasal dari wilayah yang ditemukan kasus PMK, untuk masuk ke Kabupaten Bogor.

Baca juga: Keluarkan Kebijakan Batasan Usia, 519 Calon Haji Kota Bogor Gagal Berangkat

Meskipun, dari tahun ke tahun Kabupaten Bogor paling banyak menerima hewan ternak dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Di Tahun 2021, dari jumlah hewan ternak sebanyak 42834 ekor baik Sapi, Kambing, Kerbau dan Domba, 35 persen berasal dari Jawa Tengah. 25 persen berasal dari Jawa Timur dan sebagian lainnya berasal dari NTB, NTT, Bali dan ternak lokal.

Baca juga: Viral Pengendara Tahan Palang Pintu dengan Tangan, Warganet Ramai-ramai Keluhkan Perlintasan Kereta Kebon Pedes yang Crowded

“Kemungkinan di tahun 2022 ini jumlahnya menurun karena ada pembatasan itu, namun belum bisa diprediksi berapa jumlahnya,” jelas Hardy.

Meski demikian, Herdy menilai, untuk wilayah Jabodetabek suplai hewan ternak tetap melimpah, hanya pembatasannya yang lebih diperketat.

Baca juga: Maju ke Tingkat Jawa Barat, Posyandu Melati Siap Wakili Kabupaten Bogor

“Kita juga tidak bisa menolak ternak-ternak yang datang apabila ternak tersebut sehat dan tidak berasal dari daerah kasus, mudah-mudahan penurunannya tidak besar karena banyak juga dari luar Pulau Jawa yang bisa masuk,” tandasnya.(cok)

Editor: Rany