25 radar bogor

Strategi Dishub Hindari Stagnasi Jalan di Kota Bogor Saat Musim Liburan

Macet Kota Bogor
Pantauan radarbogor.id, Sabtu (31/10/2020) pukul 10.00 WIB kemacetan terjadi dari Tugu Kujang hingga pintu masuk kebun Raya Bogor.

RADAR BOGOR, Kota Bogor menjadi salah satu kota yang terkena dampak kebijakan pemerintah soal pelonggaran aktifitas masyarakat.

Kota ini menjadi serbuan pelancong yang berasal dari Kota dan Kabupaten di sekitarnya. Akibatnya beberapa ruas jalan masuk dan keluar Kota Bogor dipadati kendaraan wisatawan.

Baca juga: Meninggal di Malang, Ini Penyakit yang Diderita Mantan Juru Bicara Covid-19

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo mengakui adanya beberapa titik kepadatan di area Kota Bogor saat itu.

“Kepadatan terjadi di ruas-ruas jalan seperti Jalan Raya Tajur, Jalan Padjajaran, dan juga exit Tol Jagorawi,” tutur Eko pada Jum’at, (20/5/2022).

Baca juga: Prakiraan Cuaca: Waspada! Cuaca Bogor Diprediksi Hujan Lebat Sejak Siang

Eko menjelaskan kepadatan ditimbulkan melonjaknya wisatawan yang masuk ke Kota Bogor pada periode 29 April – 9 Mei 2022.

“Antusiasme warga sangat tinggi. Pasca mudik mereka liburan ke sentra-sentra wisata di sini kebanyakan dari wilayah Kabupaten Bogor. Ditambah warga Jakarta, Depok, dan Bekasi yang tidak jadi ke Puncak beloknya ke sini (Kota Bogor),” paparnya.

Menyikapi hal tersebut, Eko mengatakan dirinya bersama segenap personil Dishub melaksanakan beberapa strategi untuk membantu Polres Bogor Kota mengatasi kepadatan.

Baca juga: Longsor di Cijeruk, Tim Rescue Damkar Masih Lakukan Pencarian Korban

Eko memaparkan strategi tersebut di antaranya membentuk tim Blue Troops Tajur (BEST) 54. Tim ini bertugas membantu jajaran Polres dalam mengurai kemacetan.

“Ini dilakukan melalui pengalihan arus, penghentian sementara, atau cara bertindak (CB) lainnya,” lengkapnya.

Rekayasa lalu lintas pun dilaksanakan sebagai upaya menghambat stagnasi.

Baca juga: Empat Warga Tertimbun Longsor di Cijeruk Dipastikan Meninggal Dunia 

“Jika monitor lalu lintas menunjukkan merah tidak kita langsung belokkan ke Otisra melainkan kami arahkan ke Padjajaran dulu,” terangnya.

Rekayasa lain diberlakukan di wilayah Ekalokasari. Arus lalu lintas diarahkan ke daerah Batu Tulis terlebih dahulu.

Strategi selanjutnya yakni menyiapsiagakan personil dibeberapa pos pantauan operasi ketupat lodaya.

“Untuk itu personil kami tidak ada cuti hingga akhir masa libur. Baru pasca tanggal 9 Mei saya bolehkan untuk cuti secara bergiliran,” ungkap Eko.

Baca juga: Longsor di Cijeruk, Satu Keluarga Tertimbun

Dishub juga menyediakan sarana prasarana untuk memantau kemacetan seperti Bogor Intellegence Transport System (BITS) dan CCTV di beberapa titik sentral. Selain itu, disiapkan water barrier, traffic cone, dan mobil derek.

Eko menegaskan Dishub menyiapkan matang strategi demikian untuk menghindari terjadinya stagnasi.

“Macet tidak bisa terhindarkan, tapi kita berusaha untuk tidak stuck. Jadi tetap jalan walaupun 10-20 km/jam,” terangnya.

Menurutnya kemacetan yang terjadi diakibatkan jumlah kendaraan yang membludak tidak sebanding dengan luas jalan yang memadai.

Baca juga: Jajal Pasar Timur Tengah, Siap Buka Peluang Ekspor Kayu dari Jepara

Keadaan ini diperparah dengan perilaku pengemudi yang acapkali melewati ruas jalan seharusnya.

“Seringkali mereka (pengemudi) tidak sabar jadi melambung (melewati ruas jalan) ini yang menyebabkan antrian panjang,” tutur Eko.

Secara umum Eko menyebut strategi yang direncanakan sudah memberikan hasil yang diharapkan.

“Alhamdulillah sudah sesuai dengan apa yang kami prediksikan,” pungkasnya. (cr1)

Editor: Rany