25 radar bogor

Sambaran Petir Mengancam, Warga Diminta Waspada. Begini Cara Menghindarinya!

Prakiraan Cuaca hujan petir
Prakiraan Cuaca hujan petir
Waspada ancaman sambaran petir
Ilustrasi sambaran petir

BOGOR-RADAR BOGOR, Warga Kota Bogor diminta waspada cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini sering melanda. Salah satunya ancaman sambaran petir. Ya, hujan lebat yang mengguyur tak jarang disertai petir.

Baca Juga : Prakiraan Cuaca : Waspada Hujan Disertai Petir di Bogor Siang Hingga Malam Ini

Seperti yang terjadi di wilayah Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kamis (19/5/2022) lalu. Tiga rumah rusak terkena sambaran petir.

Menanggapi fenomena tersebut, Kepala Stasiun Klimatologi (Kasklim) Dramaga, Indra Gustari mengatakan petir umumnya menyambar suatu hal yang tinggi.

“Walaupun petir menyasar acak, petir itu cenderung menyambar sesuatu yang menonjol dan lebih tinggi dibanding benda atau bangunan di sekitarnya. Contohnya tower, tiang, bangunan tinggi, atau pohon,” tutur Indra pada Jum’at (20/5/2022).

Faktor kedekatan jarak sebuah bangunan dengan awan inilah yang memperbesar potensi sambaran petir. “Semakin tinggi maka semakin dekat awan, semakin besar potensi tersambar petir,” jelasnya.

Oleh sebab itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk menghindari tempat-tempat terbuka dan berada di sekitar bangunan tinggi.

Selain itu, Indra berpesan agar masyarakat berlindung ketika awan mulai berwarna gelap. “Jika awan sudah gelap cepat berlindung dalam ruangan atau kendaraan, karena petir bisa muncul sebelum hujan,” tegasnya.

Baca Juga : Akibat Tersambar Petir Tiga Rumah di Sukaresmi Rusak, Hingga Tembok Jebol

Fenomena banyaknya sambaran petir akhir-akhir ini, dipandang Indra akibat periode transisi yang sedang dialami Kota Bogor. “Sekarang sedang masuk periode transisi dari musim hujan ke musim kemarau,” terang Indra.

Pemanasan dari sinar matahari di siang hari mendorong naiknya intensitas pembentukan awan. Kemudian dibarengi dengan hujan pada sore hari sehingga menimbulkan kelembapan yang tinggi.

Indra menyebut kondisi ini wajar terjadi dan merupakan fenomena rutin setiap tahunnya. (cr1)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep