25 radar bogor

Hepatitis Akut Misterius Terancam Jadi Pandemi Baru, Ini Kata Kemenkes

Ilustrasi Hepatitis akut misterius
Ilustrasi Hepatitis akut misterius
Ilustrasi Hepatitis akut misterius
Ilustrasi Hepatitis akut misterius

JAKARTA-RADAR BOGOR, Penyakit hepatitis akut misterius dianggapan dapat menjadi pandemi baru. Namun anggapan ini langsung dijawab oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tamizi.

Baca Juga : Waspadai Hepatitis Akut, Tingkatkan PHBS dan Galakan Germas

Berdasarkan data, ia menilai penyakit hepatitis akut misterius kecil kemungkinan menjadi pandemi baru seperti halnya Covid-19, setelah melihat perkembangan kasus baik di dunia maupun di Indonesia.

“Kalau kita lihat perkembangan kasus, kalau masih berkembang seperti situasi pandemi, rasanya kecil sekali,” Nadia dalam diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Katanya, kondisi penyakit hepatitis akut misterius sejauh ini belum dapat mengancam lebih banyak sehingga menyebabkan aktivitas publik terganggu dalam skala besar.

“Karena kondisinya tidak ada mengancam lebih banyak dan menyebabkan aktivitas terganggu,” lanjut Nadia.

Dari data yang dimiliki Kemenkes, dr Nadia membeberkan jumlah kasus di dunia terkait penyakit hepatitis akut misterius ini.

Terdapat 436 kasus hepatitis akut misterius dari 27 negara. Sementara itu, kata dia, sejauh ini di Indonesia baru terdapat 1 kasus kematian dari 4 kasus yang masih terpending kalsifikasinya.

“Indonesia melihat 1 kasus kematian dengan 4 kasus yang masih pending klasifikasi,” kata dia.

Baca Juga : Dinkes Kabupaten Bogor Bagikan Tips Agar Anak Terhindar Hepatitis Akut Saat PTM

Nadia juga menyampaikan bahwa penyakit ini mirip dengan gejala hepatitis A yang menular melalui makanan.

Oleh karena itu, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan gaya hidup sehat setiap kali makan.

“Makanya kemudian sekarang kita mengimbau kepada masyarakat mencuci tangan, tidak makan sembarangan, kemudian jangan berbagi alat makan dengan orang lain,” ucap dia.

Ia juga mengatakan bahwa hingga kini belum ditemukan klaster hepatitis akut misterius.

Hal tersebut menandakan belum ada peningkatan kasus yang signifikan dari penyakit ini.

“Tapi tetap harus diwaspadai. Kita akan melakukan koordinasi dengan Kemendikbud. Nanti kita akan suratkan segala informasi dan program-program yang telah disiapkan bagi sekolah untuk mengedukasi, mengantisipasi hepatitis akut ini,” kata Nadia. (net)