25 radar bogor

H. Rudi Harsa Tanaya Tak Pernah Lelah Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

H. Rudi Harsa Tanaya Tak Pernah Lelah Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan
H. Rudi Harsa Tanaya Tak Pernah Lelah Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

RADAR BOGOR, Anggota DPRD Jawa Barat H. Rudi Harsa Tanaya (RHT) semakin giat mensosialisasikan empat pilar kebangsaan.

Hal ini penting karena warga Indonesia khususnya di Kota Bogor harus selalu diingatkan pentingkan empat pilar kebangsaan ini ditengah masifnya gempuran faham-faham intoleransi d via situs-situs menyesatkan di internet.

Baca juga: H. Rudi Harsa Tanaya Sosialisasikan Empat Pilar Hingga Raperda

Dalam sambutannya RHT meminta tiap perwakilan tiap kecamatan untuk menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai institusi negara, Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk Negara dan bhineka tunggal Ika sebagai semboyan negara.

“PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis harus selalu mengamalkan dan mensosialisasikan ke bhinekaan bangsa indonesia. Miris sekali sekarang ada suatu kelompok yang ingin mengobok-obok masalah ke bhinekaan negara kita yang selama jaman kemerdekaan kita bisa merdeka di dasari atas kebersamaan dan gotong royong tidak melihat perbedaan suku, ras dan agama,’’ kata RHT.

Baca juga: Louvre Hotels Group Umumkan Rencana Pengembangan Portofolio di Indonesia

Dirinya berharap adanya sosialisasi empat pilar kebangsaan yang di gagas oleh mantan ketua MPR (alm) H Taufiq Kiemas yang tak lain adalah suami dari ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri selalu d gaungkan oleh masyarakat agar Indonesia dijauhkan dari perbedaan yang bisa merusak tatanan kebangsaan.

Dalam acara tersebut hadir perwakilan DPC PDI Perjuangan Vayjireh Sitohang dan Yanti Susanti. Vayjireh dalam sambutannya mengapresiasi RHT sebagai anggota DPRD Prov. Jabar dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Bogor tak pernah bosan mensosialisasi empat pilar kebangsaan.

Baca juga: Komunitas Bogor Women’s Club Gelar Halal Bihalal dan Bazar Produk UMKM

“Kepada peserta sosialisasi empat pilar dapat mengamalkan arti dari isi Pancasila terutama semangat gotong royong sebagai budaya Indonesia. Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah (Jas Merah),’’ kata Vayjireh.

Lebih jauh Vayjireh menegaskan bangsa Indonesia ada karena ada sejarah yang diperjuangkan salah satunya oleh proklamator kita yaitu Ir. Sukarno.

Indonesia bisa merdeka dan bisa berdiri sampai saat ini modal dasarnya adalah gotong royong dengan kebhinekaan yang diatur tatanannya oleh undang-undang yang disesuaikan dengan karakter dari bangsa Indonesia.

Dijaman sekarang yang serba canggih di era digital setiap ada yang terjadi di masyarakat selalu dijadikan konsumsi untuk menyalahkan pemerintah tanpa disaring terlebih dahulu.

Baca juga: Japanese Katsu Seaweed Curry Rice, Hidangan Baru di Aston Bogor. Yuk Cicipi!

“Harusnya kalau ber jiwa Pancasilais semua akan teratasi dengan cara saling bergotong royong untuk mengatasi permasalahan bangsa bukan malah memanfaatkan menjadi hal yang negatif. Seperti maraknya kelangkaan minyak goreng di masyarakat yang dijadikan konsumsi publik yang negatif,” jelasnya.

Adanya gagasan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan ‘’memasak tanpa minyak goreng’’ malah diartikan negative. Padahal banyak alternatif memasak yang lebih baik dari menggoreng yaitu dengan cara mengukus, merebus .

“Mari kita bergandengan tangan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa dan dijauhkan perpecahan,’’ kata Vayjireh. (unt)