25 radar bogor

Resmikan Rumah Kreatif Metropolitan, Bima Arya: Wadah Kreasi, Inovasi dan Model Baru Kerja Sama Media dengan Pemerintah

Wali Kota Bima Arya saat melaunching Rumah Kreatif Metropolitan, di Gedung Graha Pena Radar Bogor, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (12/5). Sofyansyah/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Sedekade lebih berkecimpung di dunia media cetak lokal Bogor, Harian Metropolitan kian melebarkan sayapnya di dunia digital. Setelah pengembangan media online, Metropolitan kini punya rumah kreatif untuk menangkap geliat media di dunia digital.

Apalagi, model rumah kreatif yang memproduksi konten dalam dunia digital menjadi penting sebagai opsi format baru kerjasama antara pemerintah dengan media. Hal itu diungkapkan Wali Kota Bima Arya saat melaunching Rumah Kreatif Metropolitan, di Gedung Graha Pena Radar Bogor, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (12/5).

Baca juga: Penanganan Banjir Desa Cijayanti Terkendala Kewenangan

“Menurut saya rumah kreatif itu penting. Saya berharap (model) rumah kreatif ini bisa memberikan opsi format baru kerjasama antara pemerintah kota dengan media. Dengan format yang lebih menyongsong masa depan dan segmen yang ada,” katanya saat memberikan sambutan, Kamis (12/5).

“Bagaimana caranya program pemerintah bisa lebih masuk dan diterima, disukai pada segmen yang ditargetkan. Nggak model lama,” imbuh Bima Arya.

Buatnya, penting sekali membaca dunia digital karena jika tidak bisa beradaptasi dalam model seperti ini, akan sulit untuk bertahan. Baik jurnalis, pengusaha hingga politisi sekalipun.

Berkaca pada kemenangan Ferdinand Marcos Jr pada pemilihan presiden di Filipina, menjadi bukti kuatnya peran dunia digital dewasa ini. Padahal, Bongbong Marcos merupakan anak dari Ferdinand Marcos Sr, yang dikenal sebagai diktator pada zaman dahulu dan sempat digulingkan medio 1986 silam.

“Kini, 36 tahun kemudian, anaknya tampil menang mutlak. kampanyenya luar biasa. Orang-orang bingung, itu kan (anak) diktator, kok bisa menang? Karena strategi kampanye-nya dashyat, non-mainstream, nggak pernah ikut debat, nggak pernah mau diwawancarai jurnalis mainstream, bahkan beberapa jurnalis mainstream diblok,” tukasnya.

“Yang di undang dan ikut serta kampanye-nya ya vlogers, tiktokers, influence, endorse main di platform media sosial. Dengan isu-isu simple tidak bicara program rumit, bicaranya menyatukan Filipina. Filipine United,” tandas Bima Arya.

Buatnya, pola-pola seperti ini menjadi embrio kerjasama di masa depan. Ketika para pelaku bisnis media membangun rumah-rumah kreatif, pemerintah termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tidak akan pusing-pusing dalam hal publikasi.

“Kalau masa lalu kontraknya konservatif, kontrak dibuat lalu dikrim (koran) sekian eksemplar, lalu support kegiatan offair, saya kira nanti tidak begitu. Kita harus sama-sama melakukan format ulang dengan membaca segmen yang ada,” tandasnya.

Ia bersama tim media di pemkot pun sedang menata ulang semua, berusaha ingin masuk ke konten yang lebih kreatif lagi tetapi tetap ada hal yang tidak boleh berubah. Menurutnya, metode boleh berubah tapi konten jangan terjebak hanya kekinian.

“Karena pemimpin adalah inspirator, pemersatu, pemberi nilai, jadi jangan hanya ikut kekinian untuk nambah follower, misalnya, ikut joget-joget nggak jelas. Kalau joget ada substansi nya, yaa saya rela melakukan hal agak konyol seperti promosi gerakan cuci tangan beberapa waktu lalu,” ujar Suami Yane Ardian itu.

“Tantangan kita adalah bagaimana metodenya lebih update tapi kontennya tetapi kontennya tetap substantif, edukatif dan inspiratif. Mudah-mudahan bisa kolaborasi,” tambahnya.

Sementara itu, CEO Radar Bogor Grup Hazairin Sitepu menuturkan bahwa dalam persaingan dan badai besar dunia digital, tidak bisa hanya ikut alur saja tapi harus ikut berperan dan berkreasi.

“Jadi hari ini Radar Bogor Grup bukan lagi koran, tapi koran masih bagian dari Radar Bogor Grup, di dalamnya termasuk rumah kreatif dalam menciptakan konten kreatif sebagai bentuk peran di dunia digital. Kita sekarang adalah kerja kreatif, medsos, media online, termasuk juga koran dan banyak hal lain,” ujarnya.

Di tempat General Manager (GM) Harian Metropolitan Rama Irawan
ini ikhtiar kami untuk menghadirkan rumah kreatif, karena inovasi dan kreasi adalah hal yang harus selalu ada agar tidak ketinggalan.

“Hari ini metropolitan ingin mewujudkan bahwa media harus inovasi dan kreatif. Rumah Kreatif Metropolitan ini bisa menyalurkan mimpi dan karya yang bisa dilihat dan disaksikan orang,” tutupnya. (*)