25 radar bogor

Kasus Hepatitis Akut di Indonesia, Kemenkes : dari 15 Pasien, 5 di Antaranya Meninggal

Ilustrasi Hepatitis Akut
Ilustrasi Hepatitis Akut
Ilustrasi Hepatitis Akut
Ilustrasi Hepatitis Akut

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kasus hepatitis akut di Indonesia mulai mengancam. Bahkan, saat ini sudah ada 15 pasien yang diduga mengalami penyakit tersebut.

Baca Juga : Hepatitis Misterius Menular Lewat Mulut dan Makanan, Menkes Minta Masyarakat Waspada

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa dari 15 pasien hepatitis akut itu 5 di antaranya meninggal dunia.

Meskipun demikian, dia menyatakan bahwa para pasien itu sebagian besar masih dalam status suspek.

“Hanya empat yang bisa sebagai pending klasifikasi yang lain masih suspek karena masih belum ada hasil labnya,” katanya ketika, Selasa (10/5/2022).

Terkait pemeriksaan virus hepatitis A sampai E pada 15 kasus tersebut, Nadia mengatakan pihaknya belum memiliki hasil lantaran masih menunggu.

“Kalau genom sewkuensi masih dilakukan tapi pemeriksaan PCR untuk Covid dilakukan kepada sembilan pasien dan hasilnya negatif,” katanya.

Nadia juga menyatakan bahwa Kemenkes telah melakukan lima Penyelidikan Epidemiologis (PE). Akan tetapi hingga saat ini, mereka belum menemukan pola penyebaran penyakit tersebut. “Hasil PE sementara ini belum ketemu pola penularan,” ucapnya.

Dia pun menyatakan bahwa Kemenkes telah melakukan sejumlah upaya untuk mengimbau masyarakat agar melakukan deteksi dini, menerapkan protokol kesehatan, memastikan kesehatan dan sanitasi pribadi, cuci tangan dan tidak menggunakan alat makan bersama, serta segera ke rumah sakit atau puskesmas jika ada keluhan.

“Keluhan mulai dari mual dan diare. Jangan ditunggu menjadi lebih lanjut,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tiga kasus pertama hepatitis akut di Indonesia dilaporkan pada 27 April 2022 atau beberapa hari setelah WHO menyampaikan adanya kejadian luar biasa atau outbreak di Eropa.

Dia mengungkapkan pihaknya menindaklanjuti kejadian ini dengan membuat Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology)

“Tanggal 27 April itu kita sudah langsung mengeluarkan surat edaran agar semua rumah sakit dan dinas kesehatan melakukan surveillance monitoring terhadap kasus ini,” ucapnya.

Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat dan Pemerintah Inggris untuk memperoleh informasi mengenai penyakit ini.

“Indonesia bekerja sama dengan WHO dan juga kita bekerja sama dengan Amerika Serikat, Inggris untuk bisa mendeteksi secara cepat penyebab penyakit ini. Kemungkinan besar adalah adenovirus strain 41 tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada adenovirus strain 41 ini,” ujarnya.

Penyakit hepatitis akut misterius ini disebut lebih rentan menyerang anak-anak. Pasalnya, anak-anak dengan usia 6 tahun ke bawah disebut belum memiliki sistem imun yang sempurna. (tmp)