25 radar bogor

Endang S Thohari Laksanakan Kunker Setahun Sekali di Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur

RADAR BOGOR, Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Partai Gerindra Dapil Jabar III, meliputi Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur,  Hj. Endang Setyawati Thohari  (A-84), sebagai Anggota DPR RI Komisi IV selain bertugas membuat undang-undang, membahas penganggaran bersama pemerintah serta melakukan pengawasan. Kewajiban saya sebagai Anggota DPR RI juga bertemu dengan konstituen atau masyarakat baik dalam reses maupun kunjungan kerja ke daerah.

Baca juga: Endang S Thohari, Dorong Petani Milenial Wujudkan Kedaulatan Pangan

Pada kesempatan kali ini, Hj. Endang Setyawati Thohari melaksanakan kunjungan kerja satu tahun sekali selama lima hari berturut-turut (4-8/5/2022) ke beberapa tempat di Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur.

“Sebagai Anggota DPR RI di Komisi IV, saya memiliki tugas konstitusi untuk melakukan kunjungan ke daerah. Pada kesepakatan kali ini dalam kunjungan kerja satu tahun sekali selama lima hari, saya bertemu dengan Masyarakat, petani, kelompok tani dan kelompok wanita tani (KWT), Milenial serta struktur DPC, PAC, Ranting dan tokoh masyarakat di Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur untuk bersilaturahmi secara langsung sekaligus menyerap aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Hj. Endang menyampaikan pentingnya kedaulatan pangan meliputi dua hal yaitu kemandirian pangan dengan memproduksi aneka pangan yang beragam, menjamin kebutuhan ketersedian pangan masyarakat, dan pemanfaatan potensi pangan dan kearifan lokal.

Sedangkan keamanan pangan yaitu tidak membahayakan kesehatan, memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan tidak bertentangan dengan religi, norma, dan budaya masyarakat.

kata Hj. Endang S Thohari di sela-sela kegiatan kunjungan setahun sekalinya itu.

Hj. Endang menyampaikan, tantangan mewujudkan kedaulatan pangan adalah dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, yang saat ini diperkirakan 270 juta jiwa. Serta lahan pertanian semakin berkurang, maraknya konversi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman, industri, dan jalan tol.

Re-Generasi saat ini ada 33,4 juta petani di Indonesia. 30,7 juta usia kolotnial dan 2,7 juta petani usia milenial jumlah petani milenial sangat kecil sekali.

Pemanfaatan sumber pangan lainb elum maksimal, teknologi pertanian masih minim dalam pengembangan teknologi pertanian.

Masih rendahnya kapasitas SDM Pertanian dalam pemanfaatan Teknologi Pertanian.

“Mendorong penyerapan hasil produksi pangan nasional dengan mengurangi kuota impor untuk memperbaiki kesejahteraan Petani, Peternak, Nelayan, Pembudiaya Ikan, dan Petambak Garam untuk Mempercepat terwujudnya Program Lumbung Pangan Nasional,” tegas Hj. Endang.

Hj. Endang juga menjelaskan pemerintah harus mengedepankan alokasi anggaran percepatan pembanguan SDM, Infrastrukur, Prasarana dan Sarana pertanian, Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian, serta Pemanfaatan Hasil Riset Genetika Pertanian; Memberikan bantuan seluas-luasnya untuk pemberdayaan Petani, Peternak, Nelayan, Pembudiaya Ikan, Masyarakat Pesisir, Petambak Garam, dan Pelaku UMKM sektor Pangan.