25 radar bogor

Hepatitis Misterius Mengancam Anak-anak, PTM Ditunda atau Lanjut?

Ilustrasi. Dinkes Kabupaten Bogor Bagikan Tips Agar Anak Terhindar Hepatitis Akut Saat PTM.
Ilustrasi. Dinkes Kabupaten Bogor Bagikan Tips Agar Anak Terhindar Hepatitis Akut Saat PTM.
Ilustrasi PTM dilanjut atau tidak usai muncul kasus hepatitis misterius
Ilustrasi PTM dilanjut atau tidak usai muncul kasus hepatitis misterius.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Hepatitis Misterius menjadi ancaman bagi anak- anak saat ini. Selain 3 orang anak telah dinyatakan meninggal dunia usai terpapar penyakit varian baru ini, Jawa Timur juga melaporkan ada sekitar 114 anak diduga suspek tersebar di 18 kabupaten/kota.

Baca Juga : Hepatitis Misterius Sudah Menyerang 114 Anak, Masyarakat Diminta Waspada. Ini Gejalanya!

Apakah munculnya hepatitis misterius ini akan berakibat pada ditundanya proses pembalajaran tatap muka di sekolah?

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek Jumeri mengatakan, pihaknya sampai hari ini belum ada rencana untuk melakukan penundaan PTM.

Rencananya proses belajar mengajar dengan tatap muka akan tetap dilaksanakan pada 12 Mei mendatang, setelah adanya penundaan selama 3 hari dalam rangka untuk membantu pemerintah dalam mengurai kemacetan parah arus balik lebaran. “Anak-anak sudah lama tidak belajar tatap muka,” kata Jumeri Jumat (6/5/2022).

Selain alasan sudah cukup lama tidak ada proses belajar mengajar dengan cara tatap muka yang tentu mempengaruhi kuliatas pembelajaran siswa, Kemendikbud belum merencakan adanya opsi lain di luar PTM karena belum mendapatkan arahan apapun dari Kementerian Kesehatan.

“Belum ada arahan dari Kemenkes untuk masalah penundaan PTM karena wabah hepatitis  misterius,” jelasnya lebih lanjut.

Penyakit hepatitis misterius ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Sejumlah negara di Asia, Eropa dan Amerika juga ikut terjangkit.

Sudah ada ratusan kasus yang terjadi di berbagai negara di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkannya ke dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kementerian Kesehatan RI juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022, untuk tujuan meningkatkan kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis misterius yang tidak diketahui etiologinya (acute hepatitis of unknown aetiology) tertanggal 27 April 2022.

Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, meninggal dunia dengan dugaan hepatitis misterius yang belum diketahui penyebabnya, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022. (jpg)