25 radar bogor

Anak yang Meninggal di RSCM Akibat Hepatitis Misterius Sudah Divaksin

Ilustrasi Hepatitis Akut
Ilustrasi Hepatitis Akut

RADAR BOGOR, 3 Anak yang meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta akibat hepatitis misterius sudah menjalani vaksinasi.

Akan tetapi vaksi yang diberikan tersebut tidak mempan untuk membentengi tubuh karena jenis virusnya berbeda dari hepatitis A, B, C, D atau E yang sudah ada sebelumnya.

Baca juga: Antisipasi Macet saat Arus Balik, Pengendara Bisa Lewati Jalur Ini

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kemeterian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi. Dia mengatakan jenis virusnya benar-benar baru untuk kategori penyakit hepatitis.

“Sudah (vaksin), tapi ini jenis virusnya beda. Termasuk kelompok adenovirus, tapi bukan hepatitis yang selama ini kita kenal,” kata Siti Nadia Tarmizi, Selasa (3/5).

Pihak Kementerian Kesehatan kini sedang bekerja serius untuk meneliti jenis virus varian baru ini melalui serangkaian pemeriksaan secara lengkap. Siti Nadia Tarmizi belum dapat memastikan apakah varian baru ini lebih berbahaya dibandingkan dengan hepatitis B dan C atau tidak. “Masih dipelajari lebih lanjut ya,” ucap Alumni FKUI lulusan tahun 1996 itu.

Setelah sejumlah vaksin hepatitis sebelumnya tidak mempan untuk menangkal kelompok adenovirus jenis baru ini, ketika sudah terpetakan dengan baik, menurut Siti Nadia, kemungkinan harus ada vaksin yang baru untuk menangkal virus jenis ini supaya tidak membahayakan kesehatan masyarakat.

Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati setelah munculnya kasus 3 anak meninggal akibat hepatitis misterius. Masyarakat diimbau melakukan sejumlah langkah antisipatif seperti mengonsumsi makanan yang bersih dan matang, melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, tidak bergantian alat makan dan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit.

Selain Kementerian Kesehatan, sejumlah pihak juga memberikan perhatian terhadap munculnya hepatitis misterius termasuk kalangan epidemiolog.

Seperti epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, misalnya. Dia menyatakan hepatitis misterius ini mengakibatkan kerusakan hati namun sampai sekarang belum diketahui penyebab pastinya. “Karena tidak diketahui penyebab pastinya, makanya disebut misterius,” katanya kepada wartawan.

Penyakit hepatitis ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Di sejumlah negara di Eropa dan Amerika juga muncul kasus serupa dimana penyakit hepatitis misterius ini menyerang anak-anak usia 1 sampai 16 tahun. Kasus yang paling banyak ditemukan di Inggris, mencapai 145 kasus dengan sampai saat ini. (*)