25 radar bogor

Jangan Larang Anak-anak Bermain atau Lari-larian di Masjid, Ini Alasannya

BOGOR-RADAR BOGOR, Pandemi Covid-19 di Kota Bogor mulai memasuki masa endemi. Momentum Ramadan pun menjadi kesempatan yang tepat untuk kembali meramaikan masjid di Kota Bogor.

Masjid yang identik menjadi tempat beribadah itu juga mulai diramaikan anak-anak kecil. Berbagai kegiatan biasanya digelar di masjid, misal pesantren kilat.

Baca juga: Babak Final Kompetisi Dai dan Azan, Bima Arya: Alhamdulillah Tahun Ini Sudah Normal

Semangat untuk melaksanakan ibadah salat tarawih juga mulai terlihat. Hal itu diakui Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Ia melihatnya sendiri usai menyambangi sejumlah masjid dalam kesempatan tarawih keliling (tarling) selama bulan Ramadan. Kebahagiaan Bima juga bersumber dari anak-anak yang bersemangat meramaikan masjid.

“Kita rindu anak-anak kecil lari-lari dan teriak-teriak di masjid. Makanya, saya minta kepada pihak DKM kalau ada anak-anak yang lari-larian tidak usah dilarang atau dimarahi, karena memori masa kecil itu yang kita kenang,” ujarnya, dalam kesempatan membuka puncak Festival Ramadan Radar Bogor, Selasa (26/4).

Menurutnya, kemeriahan masjid yang sempat vakum selama pandemi juga dipengaruhi oleh kehadiran anak-anak. Selepas pandemi, ia berharap keinginan masyarakat untuk kembali meramaikan masjid juga ikut membuncah.

“Kalau bapak-bapak yang lari-larian, itu baru dimarahi. Kecuali kalau sudah sangat mengganggu, baru minta oeang tuanya untuk tegur anak-anak,” tambahnya.

Ia meyakinkan, pemerintah kota (pemkot) Bogor sendiri berkomitmen untuk memakmurkan masjid. Salah satunya dengan menyiapkan alokasi hingga Rp50 miliar untuk masjid-masjid di Kota Bogor.

“Tapi, PR-nya sama. Jangan sampai masjidnya megah, tapi suasananya sepi (tidak ada jemaah). Oleh karena itu, tugas pemkot juga selain membantu pembangunan rumah ibadah secara fisik, kita juga siapkan dai-dai handal di masa depan,” pungkasnya. (mam)