25 radar bogor

YCI Resmikan Pembangunan Gedung SMP Pelita Cendekia

BOGOR-RADAR BOGOR, Yayasan Cendekia Indonesia (YCI) meresmikan pembangunan gedung SMP Pelita Cendekia serta peletakan batu pertama pembangunan masjid dan pesantren di Blok Goa Gudawang Cipining, Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg. Kegiatan ini juga dibarengi santunan yatim dan dhuafa.

Ketua YCI yang juga Ketua Umum MASIKA ICMI Pengurus Wilayah Khusus (PWK) Bogor, Amirrulloh dalam keterangan persnya menjelaskan, kegiatan ini dihadiri Prof. Rokhmin Dahuri selaku Dewan Pakar MPP ICMI, Wakil Rektor IPB University, Prof. Dodik Ridho Nurrochmat, dan Prof. Yonny Koesmaryono selaku Ketua Senat Akademik IPB University.

Dia menyebutkan, dalam rangka mendukung program pemerintah wajib belajar 12 tahun, YCI dan Badan Koordinasi Alumni Institut Pertanian Bogor asal Jawa Barat (BKA IPB JABAR) melalui sinergi Program Bina Desa terhadap masyarakat perdesaan.

“Kualitas SDM rendah dan secara ekonomi rata-rata tidak mampu. Ini sesuai keinginan masyarakat desa untuk memudahkan putra-putri mereka sekolah gratis dan dekat dari rumah. Kami berharap putra-putrinya setelah sekolah dapat membantu orang tuannya bekerja,” ujarnya.

Amirrulloh menyebutkan, Pelita Cendekia dan SMK Tahfidz Quran Berbasis Agripreneur- YCI yang status tanahnya wakaf atau milik umum dan rata-rata siswanya kurang mampu. Sekolah ini menawarkan solusi alternatif sejak dini untuk melahirkan generasi petani milenial handal yang diharapkan masyarakat perdesaan.

Dia menyebutkan, sekolah ini punya daya tamping siswa dengan tempat kegiatan belajar baru tiga ruang lelas belajar (RKB) dengan kondisi bangunan belum rapih. Kondisi ini membuat proses belajar SMP dengan SMK bergiliran dan kurang nyaman.

“Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa belajar secara online menjadi kendala bagi siswa yang kurang mampu karena tidak memiliki handphone (HP) dan lebih banyak bermain. Untuk itu, dalam mengoptimalakan KBM dilaksanakan secara terjadwal di sekolah dan memperhatikan kesehatan,” terangnya.

Untuk kenyamanan KBM, sambungnya, dalam pemanfaatan waktu diperlukan pembagunan RKB dan fasilitas lainnya. Mereka berharap pembanguan RKB segera terlaksana dengan baik dan tentunya dapat meningkatkan kualitas SDM di perdesaan.

Menurutnya, pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Pemerintah, baik pusat maupun daerah telah mengeluarkan anggaran yang sangat besar untuk sektor pendidikan mencapai 20 persen dari APBN dan APBD.

“Bahkan dari segi kebijakan, pemerintah telah mengeluarkan regulasi yang mengatur secara rinci tentang percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar seperti tertuang dalam Inpres Nomor 5 tahun 2006 yang ditindaklanjuti dengan Permen Nomor 35 Tahun 2006,” paparnya.(*)