25 radar bogor

Video Pedagang Buah di Kota Bogor Ngadu ke Jokowi, Kapolres : Tidak Ada Kriminalisasi

BOGOR-RADAR BOGOR, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro angkat bicara terkait video pedagang yang menangis histeris saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pasar Bogor, Kamis (21/4/2022).

Kombes Susatyo membantah aduan pedagang buah, Kurnialih dan Rahman ke Presiden Joko Widodo terkait persoalan hukum yang menjerat pamannya, Ujang Sarjana.

Baca juga: Cetak Insan BRILiaN Unggul, BRI Kembali Buka Program BFLP

Dirinya mengklaim, dalam pengungkapan perkara ini pihaknya telah melaksanakan penyidikan secara prosedural dan transparan.

“Saat ini prosesnya sedang dalam proses persidangan dan tentunya ini menjadi perhatian kita semua. Sehingga kami melaksanakan penyidikan berdasarkan fakta dan laporan. Tidak ada kriminalisasi, karena ada korbannya,” kata Kapolresta kepada wartawan di Mako Polresta Bogor Kota, Jumat (22/4/2022).

Dijelaskannya, berdasarkan kronologi yang terjadi pada Jumat 26 November 2021 lalu sekitar pukul 02:30 WIB pun, diketahui saat itu korban bernama Andriansyah dan Agus Susanto tengah berjualan air mineral ditegur oleh tersangka, Ujang Sarjana.

Kemudian, tersangka ini tidak terima hingga melakukan pengeroyokan bersama terhadap kedua korban.

Atas dasar itu, pihaknya menetapkan Ujang Sarjana sebagai tersangka, ditambah ada beberapa pihak yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kombes Susatyo menjelaskan, sudah ada empat orang saksi yang diperiksa, satu orang tersangka.

“Dan kemudian masih ada beberapa DPO yang akan kita terbitkan. Kita sedang lakukan pencarian. Dan saat ini proses persidangan sedang berjalan,” ucap Kapolresta.

Soal keberatan dari pihak keluarga, dikatakan Kapolresta, sebenarnya hak-hak dari pada tersangka untuk menyampaikan saksi-saksi yang meringankan sudah pihaknya pertimbangkan.

Bahkan, keberatan-keberatan yang disampaikan tersangka pun telah pihaknya berikan ruang, yakni melalui sidang pra peradilan yang telah dilakukan dan diputuskan dalam sidang tersebut.

Akan tetapi, berdasarkan hasil pra peradilan yang jatuh pada 9 Maret 2022, Pengadilan Negeri menolak semua dalih yang disampaikan pemohon, dalam hal ini Ujang Sarjana.

“Artinya sudah diuji penetapan tersangkanya. Di mana PN mengabulkan apa yang dilakukan Polsek Bogor Tengah dan menolak semuan dalih yang disampaikan pemohon,” ungkapnya.

Sebelumnya, pedagang buah di Pasar Bogor jadi perbincangan setelah video mereka viral saat meminta keadilan ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi tersebar di medsos.

Kedua pedagang buah tersebut mengadu langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait maraknya pungutan liar (pungli) di pasar di Kota Bogor.

Kedua pedagang yang menangis histeris diketahui bernama Kurnialih, dan Rahman itu meluapkan keresahanya karena salah satu keluarganya ditangkap polisi karena menolak pungli.

Kurnialih merupakan keluarga Ujang Sarjana yang ditangkap Polsek Bogor Tengah.

“Kita juga awalnya gak tau kalau Pak Jokowi mau datang ke Pasar Bogor. Kebetulan pas baru pulang dari persidangan ada pak Jokowi, kan momen ya, yaudah dilaporin sekalian,” kata Kurnialih kepada wartawan, Jumat (22/4/2022).

Kurnialih mengaku sakit hati karena pamannya yang menolak pungli, namun juatru dia yang ditangkap polisi.

Menurutnya, awalnya tidak ada niatan dari dirinya bersama sang adik, Rahman untuk meminta keadilan ke Presiden Jokowi.

Akan tetapi, karena persoalan yang menyangkut pamannya, Ujang Sarjana tidak menemui titik terang hingga sudah menjalani penahanan selama tiga bulan, akhirnya ia dan sang adik memberanikan diri untuk mengadu ke Presiden Jokowi.

Aduan yang disampaikan terkait pamannya yang menolak pungli tapi malah di tangkap polisi.

Kemudian, usaha pengacara yang telah dilakukan semaksimal mungkin dengan menyurati kesana-kesni tidak menemui titik terang.

“Spontan juga itu, pengen ngadu soalnya bingung ke siapa lagi. Alhamdulillahnya Pak Jokowi nya dipanggil teh nengok ya dan Pak Jokowi sama rombongannya ngedengerin,” ucap dia.

“Kita juga ga tau disitu banyakan banget, ga Pak Jokowi doang, ada pak Wali Kota, Gubernur hingga Kapolda,” lanjutnya.

Disinggung jawaban Presiden Jokowi terkait permintaannya, diakui Kurnia, orang nomor satu di Indonesia ini hanya menjawab bahwa seharusnya persoalan ini langsung diselesaikan.

“Pak jokowi bilang harusnya langsung diberesin, terus nyuruh Kapolda ini tolong urusin. Kalau kita pengennya Aa Ujang keluar, pedagang sejahtera bebas pungli,” ujarnya. (ded)