25 radar bogor

Harkat dan Martabat Naik Karena Ilmu

Hikmah Ramadan
Wali Kota Bogor Bima Arya
Hikmah Ramadan
Wali Kota Bogor Bima Arya

KITA semua wajib berbangga dan bersyukur karena Indonesia tidak mungkin berdiri, merdeka, tidak mungkin menjadi negara muslim terbesar di dunia tanpa peran para santri. Kehebatan dan peran santri tak perlu diragukan lagi lantaran memiliki jiwa berkorban.

Selain itu, para santri itu punya jiwa yang bersahaja, tawadu, dan semuanya intelektual yang mencerahkan. Sehingga membawa kemaslahatan.

Mau berbuat baik? Mau memberikan peran? Syaratnya harus memiliki kemampuan. Kuncinya adalah ilmu. Harkat dan martabat naik karena ilmu.

Negara mau dan besar karena ilmu. Manusia selamat karena ilmu. Manusia, kota, peradaban, negara hancur karena orang-orang berilmu sudah tidak ada.

Sa’id bin Jubair pernah ditanyakan mengenai tanda-tanda hari akhir, hari kiamat, dan kehancuran. Dijawabnya, ketika ulama dan orang-orang alim sudah tiada, maka disitulah akan terjadi kehancuran.

Ketika tidak ada lagi yang mengajak untuk kebaikan, ketika tidak ada lagi menjadi sumber pencerahan. Disitulah terjadi kehancuran.

Abdul Latif Abbas menyampaikan bahwa kehancuran itu terjadi ketika manusia tidak memiliki alasan yang kuat untuk melakukan sesuatu, memutuskan sesuatu tidak berdasarkan ilmu, melangkah karena kebodohan, dan berbuat sesuatu karena logika yang sesat.

Jadi, kuncinya jelas. Menuju kemuliaan, menuju kejayaan, menuju keberkahan, menuju kemaslahatan, kuncinya satu, yaitu kaya ilmu. Ilmu yang bermanfaat. Islam adalah agama yang menempatkan ilmu di atas segalanya. (*/mam)