25 radar bogor

Sulit Ikuti Enea Bastianini, Jack Miller : Kalau Aku Tahu Caranya

Jack Miller.
Jack Miller.

RADAR BOGOR, Salah satu kunci kehebatan Enea Bastianini yang mengantarnya menjuarai dua dari empat balapan MotoGP yang sudah berlangsung musim ini adalah kemampuan memanajemen ban. Terutama ban belakang.

Hasil MotoGP : Miguel Oliviera Juara GP Indonesia

Bastianini tidak membutuhkan peran (pengereman dengan) ban belakang terlalu masif untuk membelokkan motornya di tikungan.

Gaya balap ini yang membuatnya bisa menghemat ban belakang yang kemudian dipakainya untuk bertarung di fase akhir lomba.

Sebenarnya, data tersebut bisa diketahui bersama oleh sesama rider Ducati. Namun, untuk menirunya ternyata sulit. Meski dengan motor yang identik. Bastianini menunggang Desmosedici GP 21, sedangkan rider pabrikan GP22.

Hal itu dibenarkan Jac Miller. ”Jujur saja kalau aku tahu caranya aku akan melakukannya,” seloroh Miller.

”Tapi dia (Bastianini) benar-benar membalap dengan baik. Saat melewatiku, dia terlihat membalap dengan begitu mudah. Effortless,”

”Dia memiliki gaya yang khas. Dia duduk tepat di bagian tengah motor dan kepalanya mengarah ke angle tertentu,”

”Tubuhnya seperti solid tidak bergerah, namun motor di bawahnya bergerak sesuai keinginanya. Dan itu berhasil,”

”Tentu saja, dia juga bertubuh ramping. Jadi bisa sangat cepat di lurusan. Dia juga bisa mengerem lebih baik. Karena jika tubuhnya lebih ringan 10 kilogram akan sangat membantu,”

Selain top speed di trek lurus menjadi keunggulan setiap rider Ducati, Bastianini memiliki keunggulan mampu menjaga ban belakang.

”Ya, itulah dia. Caranya menutup gas begitu luar biasa. Dalam beberapa alasan, dia tidak pernah benar-benar menggunakan ban (rem) belakang untuk menikung. Padahal di situlah kelemahanku,” aku Miller.

”Untuk manajemen ban, dialah yang terbaik. Dan itu memang kelebihannya. Aku sudah mempelajarinya selama tujuh tahun dan sampai saat ini belum bisa menguasainya,”

Bastianini mengakui gaya balap Miller adalah yang paling mirip dengannya dibandingkan rider Ducati lainnya.

”Aku selalu membandingkan dataku dengannya setiap waktu,”

”Motor ini masih sangat sama (GP 21 dan GP22) dan aku rasa belum ada perbedaan besar di antara keduanya. Untuk saat ini, motorku tidak lebih baik,”

”Perasaanku aku sangat cepat saat masuk tikungan. Terutama di titik dimana ada pengiriman mendalam. Namun aku sedikit lambat di tengah tikungan,” tukasnya. (jpc)