SALAH satu keutamaan Ramadan yakni salat tarawih. Tarawih terselenggara dengan prosedur yang begitu kompleks. Dari puji-pujian kepada yang maha kuasa, ungkapan rasa penghambaan, permohonan ampun hingga doa.
Baca Juga : Segini Biaya Haji 2022 yang Harus Ditanggung Calon Jemaah
Namun tahukah Anda bahwa beberapa penelitian mengungkapkan manfaat kesehatan yang ada dalam prosedur tersebut? Salat biasa yang dilakukan berulang-ulang akan menanamkan suatu rasa, baik jiwa maupun raga. Rasa bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan butuh Sang Ilahi.
Inilah bentuk kedamaian psikis yang sangat mujarab, bahkan mengalahkan obat penenang. Salat tarawih yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan kesejukan di hati. Di lain pihak, berbagai gerakan salat seperti takbiratul ihram, ruku, iti’dal, duduk dan sujud sudah menjadi penelitian para ahli.
Gerakan-gerakan tersebut mampu merangsang aktivitas tubuh, mulai dari kerja enzim hingga perbaikan sistem saraf. Hal ini membuat salat menjadi bukan sekadar ibadah, tetapi olah tubuh dan batin.
Bagaimana kita menjadikan salat tarawih bermanfaat untuk kesehatan?
Pertama pahamilah semua makna dari gerakan dan ucapan yang dilaksanakan. Mengetahui arti, membuat seorang yakin bahwa yang dilakukannya bukan sekadar tanpa arah.
Kemudian lakukan secara tertib dengan kecepatan yang wajar. Hal ini akan membuat otot-otot berkontraksi dengan baik sehingga mampu membakar lemak.
Walaupun gerakannya terlihat seperti santai, jangan salah. Beberapa olahraga justru tidak membutuhkan usaha yang berlebih. Salat tidak membutuhkan beban untuk membentuk otot biceps dan triceps, tetapi mereka akan menyesuaikan diri.
Pernah dengar orang yang berolah raga tapi cedera? Sering terjadi karena dilaksanakan secara paksa. Salat justru menghindari pemaksaan karena harus dilaksanakan dengan ikhlas.
Selanjutnya, agar salat memiliki khasiat, lakukan selalu tepat waktu. Ciri suatu gerakan dianggap dapat mengolah tubuh adalah jika dilaksanakan secara teratur. Para atlet biasanya menyusun jadwal yang ketat untuk olahraganya. Salat juga memiliki jadwal, maka lakukanlah sesuai jadwal. Jangan ditunda-tunda.
Terakhir, adalah memelihara kekhusyukan salat. Para peneliti berpendapat bahwa untuk meningkatkan fokus kepada pekerjaan dan pelajaran, seseorang harus belajar berkonsentrasi.
Jika dilaksanakan dengan baik, tentunya akan berdampak terhadap produktivitas seseorang. Karena orang yang mampu berkonsentrasi dengan baik adalah orang yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. (*)
dr. Armeinn Sjuhary Rowi, M.Kes
Kabid Pengembangan Bisnis dan Pengendalian Mutu RSUD Kota Bogor
